NU KETAPANG - Menpora Imam Nahrawi didampingi
Bupati Ketapang Martin Rantan, Wakil Ketua DPRD Djunaedi, KH Jemaah
Nahnur hari Selasa (14/11) petang memberikan sambutannya pada Dialog
Kebangsaan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul
Ulama serta Pengukuhan Pengurus Cabang Ikatan Alumni PMII Kabupaten
Ketapang 2016-2021 di Hotel Aston, Ketapang, Kalimantan Barat.
Wawasan Kebangsaan bertemakan Mengelola Kebhinekaan, Meneguhkan
Ke-Indonesiaan, Mengawal NKRI ini Menpora menyampaikan tantangan bangsa
saat ini tidak mudah karena membutuhkan perenungan untuk menyesuaikan
zaman.
"Kebhinekaan dan ke-Islaman Nusantara kita saat ini dicoba untuk di
cerai berai tetepi kita bersyukur Presiden selalu meminta semua
menterinya untuk tetap istiqomah mengawal bangsa, mengawal Pancasila,
mengawal Islam Nusantara dan mengawal NU serta menjadi kewajiban untuk
mengawal NKRI," kata Menpora.
Para pejuang bangsa, lanjutnya untuk memperjuangakan kemerdekaan
bangsa Indonesia tidak ada pretensi apapun melainkan keiklasan dan
ketulusan agar anak cucu bangsa mengisi dan menikmati kemerdekaan yang
hakiki.
"Semua fasilitas saat ini mudah tetapi bayangkan Mbah Hasyim Azhari
dan alim ulama, kyai saat itu bagaimana mengkomandoni para santrinya
yang berada di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan seluruh daerah
di Indonesia maka kita akan malu jika tidak mampu untuk merawat NKRI ini
karena semua apa yang kita kerjakan saat ini akan dikenang oleh
generasi berikutnya," pesannya.
Pada kesempatan itu pula Menpora juga berbagi rasa berbagi
pengalamannya. "Semua hal yang berbau duniawi saat ini sangat mudah
diterima dan ada di genggaman kita dan ini mempengaruhi cara pikir kita
sehingga banyak ideologi baru yang mempengaruhi anak kita tanpa adanya
filter dan ini adalah tantangan para pemuda Indonesia," lanjutnya.
"Pemuda harus bisa menyesuaikan dan adaptasi dengan keadaan
kekinian tetapi dengan fondasi keagamaan, fondasi keimanan dan
ke-Indonesiaan harus kuat sehingga jati diri sebagai Indonesia tegak
selamanya," pesannya. (ben)