Sejarah NU Ketapang

Klik disini : Menilik Sejarah Lahirnya NU Ketapang


Perjalanan periodisasi kepengurusan NU Ketapang dari masa ke masa sejak awal berdirinya, kapan dan siapa tokoh pendirinya, juga siapa saja orang-orang yang terlibat kala itu, hingga kini belum ada catatan sejarah yang pasti. Sebab sampai sekarang belum ada ditemukan berupa dokumen atau saksi sejarah yang bisa dimintai keterangan untuk memastikan lahirnya NU di Ketapang.

 

Kepengurusan NU di Ketapang mulai tercatat sejak masa kepengurusan H. Syarkawi. Sungguh pun begitu nama-nama yang masuk dalam struktur PCNU Ketapang tidak terdokumentasi dengan baik. Artinya tidak satupun arsip yang bisa menunjukkan siapa mereka yang masuk didalam struktur kepengurusan kala itu. Pun demikian pada periode selanjutnya, sampai dengan masa kepengurusan baru dengan terpilihnya Kyai Moh. Faisol Maksum (sekarang Rais Syuriyah) sebagai Ketua Tanfidziah pada Konfercab ke-8, juga sama, tidak ada arsip satupun.


 

Daftar angka hasil pemilih DPRD tahun 1958 dan 1963 lima partai dari tujuh kota/kabupaten di Kalimantan Barat Sumber Gambar: Agus Kurniawan dari buku Regime change and ethnic politic in Indonesia

Jika dirunut, sejak kapan dan tahun berapa perkiraan mulai terbentuknya NU Ketapang, barangkali bisa dibaca melalui perhitungan konferensi NU Ketapang yang terakhir. Diketahui, bahwa saat ini Konferensi Cabang (Konfercab) NU Ketapang sudah memasuki ke-12 pada tahun 2019. Jika dalam satu periode terselenggaranya konfercab NU secara rutin dalam jangka lima tahun, berarti NU berdiri di bumi Kayong ini adalah 60 tahun yang lalu, yaitu 15 tahun setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1960.

 

Penetapan tahun berdirinya NU Ketapang pada tahun 1960 di atas hanya berdasar asumsi atau perkiraan. Oleh karena perkiraan itu bisa salah atau juga benar, tergantung rentang waktu Konfercab dilaksanakan, apakah kurang dari lima tahun atau lebih dari lima tahun. Jika demikian yang terjadi, maka bisa jadi NU Ketapang lahir setelah tahun 1960 atau sebelumnya.


 

Pada tahun 1963 NU sudah ada di Ketapang. Hal itu diketahui dari data adanya keterlibatan NU Ketapang di kancah politik praktis yang bernama Partai NU. Berdasarkan buku Regime Change and Ethnic Politic In Indonesia, Dayak Politics of West Kalimantan ditulis Taufik Tanasaldy (sumber gambar data Penulis peroleh dari Sejarahwan Ketapang Agus Kurniawan, beliau Ketua LTN PCNU Ketapang). Bahwa NU Ketapang pada tahun pemilu 1963 sudah ada keterwakilannya di legislatif sebanyak dua orang. Hanya tidak ada penyebutan nama, siapa mereka anggota dewan yang terpilih.


Pada tahun 1958 Kabupaten Ketapang pernah memiliki Bupati dari NU. Dia bernama Hercan Yamani. Satu-satunya Bupati yang diusung Partai NU dari tujuh kota/kabupaten di Kalimantan Barat hanya Ketapang Sumber Gambar: Agus Kurniawan dari buku Regime change and ethnic politic in Indonesia


Dalam catatan buku yang sama, pada tahun 1958 Kabupaten Ketapang pernah memiliki Bupati dari NU. Dia bernama Hercan Yamani, satu-satunya Bupati yang dipilih dari Partai NU, dari tujuh Kabupaten di Kalimantan Barat hanya di Ketapang. Data ini menunjukan bahwa basis NU pada tahun 1958 di Kabupaten Ketapang sudah mengakar dan memasyarakat. Hanya saja pertanyaannya, apakah organisasi PCNU-nya sudah terbentuk atau belum. Pertanyaan inilah yang belum terjawab sampai sekarang.

 

Dari sisi amaliyah diyakini NU hadir di bumi Kayong ini sebelum Indonesia merdeka, bahkan jauh sebelum itu NU sudah memasyarakat. Para pendahulu penyebar Islam di Ketapang, atau ulama-ulama Ketapang yang menuntut ilmu agama di Jawa dan tempat lain, diyakini mereka adalah penganut faham aqidah Ahlussunah wal Jama'ah. Pembuktian itu bisa disaksikan, bahwa sampai saat ini amaliyah yang diamalkan secara turun temurun terutama oleh masyarakat lokal di daerah ini adalah termasuk amaliyah-amaliyah yang selama ini dibid'ahkan oleh mereka yang pemahaman keagamanya menganggap dirinya paling benar.

 

Penulis: M. Syafi'ie Huddin

Wakil Ketua Tanfidziyah NU Ketapang / Redaktur Suara NU Ketapang


.



.