اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ، وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَلَا شَبِيْهَ وَلَا مِثْلَ وَلَا نِدَّ لَهُ، وَلَا حَدَّ وَلَا جُثَّةَ وَلَا أَعْضَاءَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا وَعَظِيْمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،وَصَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَّالَاهُ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ. أَمَّابَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Ma‘asyiral Muslimin hafidhakumullah,
Sebuah kewajiban bagi kita untuk senantiasa memupuk rasa iman dan takwa kepada Allah subhanahu wata’ala. Oleh karenanya marilah kita menguatkan dan meningkatkan takwa kita kepada Allah dengan berjuang sekuat tenaga untuk mematuhi segala perintah dan menjauhi sejauh-jauhnya larangan Allah subhanahu wata’ala. Dengan tekad seperti ini, Allah pastilah akan menjaga kita dari berbagai macam hal negatif baik yang kasat mata maupun yang tak terlihat oleh kita.
Perlu kita sadari bahwa banyak hikmah yang bisa kita petik bersama dari setiap kepatuhan terhadap perintah dan larangan yang Allah berikan. Di antara contoh kepatuhan pada Allah adalah dengan senantiasa menjaga kebersihan dan menjauhi perilaku hidup kotor dan tidak sehat. Begitu pentingnya perilaku ini, Allah sangat cinta kepada hamba-Nya yang suci dan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Allah berfirman dalam QS al-Baqarah ayat 222:
اِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Artinya: “Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.”
Nabi juga menegaskan dalam sabdanya:
اَﻻِسْلَامُ نَظِيْفٌ فَتَنَظَّفُوْا فَاِنَّهُ ﻻَيَدْحُلُ الْجَنَّةَ اﻻَّ نَظِيْفٌ ﴿رﻭﺍهُ ﺍلبيهقى﴾
Artinya :“Agama Islam itu (agama) yang bersih, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan, karena sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang bersih” (HR al-Baihaqi).
Ma‘asyiral Muslimin hafidhakumullah,
Pola hidup sehat dan bersih, saat ini menjadi topik utama pembahasan di dunia terkait dengan mewabahnya virus Corona. Virus yang pertama kali muncul di Wuhan China ini cukup berbahaya. Virus ini adalah kelompok virus yang umumnya menjangkiti hewan. Dalam beberapa kasus, jarang terjadi dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Namun seiring dengan pola hidup manusia, virus yang dinamakan Covid-19 ini sudah menular ke manusia. Lebih berbahayanya lagi setelah menjangkiti manusia, virus ini dapat menular ke manusia lain melalui kontak dekat dan tetesan.
Bagian tubuh yang terserang biasanya adalah saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, mirip seperti flu biasa. Gejala-gejala yang muncul meliputi pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam. Untuk demam, yang membedakannya dengan gejala penyakit lainnya adalah waktu serangan atau inkubasinya yang lebih lama. Yakni mencapai 14 hari.
Menghadapi situasi ini, kita harus melakukan berbagai usaha antisipasif agar virus tersebut tidak menyebar dan semakin banyak menjangkiti manusia. Bukan kepanikan dan ketakutan tanpa diiringi ikhtiar. Apalagi gampang termakan berita-berita hoaks di berbagai pemberitaan khususnya di media sosial terkait virus korona. Untuk menciptakan rasa aman bagi diri dan orang lain, sudah seharusnya kita memilih sumber berita yang dapat dipercaya dan jangan mudah menyebarkan berita terkait virus corona di media sosial.
Ma‘asyiral Muslimin hafidhakumullah,
Menghadapi virus ini, ada dua ikhtiar yang harus kita lakukan yakni 'ikhtiar bumi' dengan melakukan tindakan fisik yang bersifat medis dan 'ikhtiar langit' atau usaha yang berhubungan dengan kekuasaan Allah subhanahu wata’ala. Ikhtiar bumi dapat dilakukan seperti melakukan standar yang sudah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan langkah-langkah preventif-efektif.
Di antaranya, pertama adalah memastikan secara berkala bahwa tangan tetap bersih. Jika terindikasi kotor, maka gosokkan tangan dengan alkohol atau cuci tangan dengan sabun dan air. Hal tersebut dapat menghapus virus jika terdapat di tangan.
Kedua, berlakulah higienis terutama dalam persoalan pernapasan. Ketika bersin atau batuk, kita harus menutup mulut dan hidung. Setelah itu tisu yang dipakai harus langsung dibuang ke tempat sampah yang tertutup. Cucilah tangan dengan sabun dan air untuk menjaga penyebaran virus dan kuman. Penting juga bagi penderita gejala tersebut untuk menggunakan masker medis.
Ketiga, jaga jarak interaksi sosial, setidaknya jarak satu meter dengan orang yang tengah menderita bersin, batuk, dan demam. Bagi yang batuk dan bersin, harus ditutup agar tidak menyebar. Hal itu penting guna menjaga percikan virus yang dapat dengan mudah terhirup saat bernapas.
Keempat, hindari bersentuhan dengan mata, hidung, dan mulut. Tangan yang menyentuh salah satu di antara ketiganya akan terkontaminasi memudahkan virus menyebar. Oleh karena itu jika merasa diri demam, batuk, ataupun sulit bernapas, segera cek kesehatan. Terlebih jika memiliki riwayat bepergian ke tempat di mana penyakit mewabah atau ada orang yang baru saja pulang dari daerah tersebut, maka harus dilaporkan ke pemeriksa kesehatan.
Kelima, jaga higienitas atau kebersihan ketika mendatangi pasar binatang hidup, pasar produk binatang, ataupun pasar yang basah. Hal itu bisa dilakukan dengan senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan air setelah menyentuh binatang dan produk darinya.
Dan keenam jagalah makanan yang kita konsumsi. Jaga diri dari konsumsi makanan yang tidak baik terlebih makan produk binatang mentah atau tidak dimasak lebih dahulu. Hindari makan daging hewan yang secara fikih diharamkan. Allah berfirman dalam QS AL Baqarah: 57:
كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ ۖ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Artinya: “Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.”
Ma‘asyiral Muslimin hafidhakumullah,
Selain ikhtiar bumi, ikhtar langit juga harus kita lakukan di antaranya sesuai dengan maklumat yang disampaikan Nahdlatul Ulama, Majelis Ulama Indonesia, atau berbagai ormas keagamaan lainnya. Dalam menghadapi dan menangkal virus corona, semua elemen bangsa, khususnya umat Islam untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala. Di antaranya dengan bertaubat, memohon ampun dan meninggalkan perilaku zalim, karena bisa jadi wabah ini merupakan peringatan dari Allah subhanahu wata’ala agar umat Islam semakin mendekatkan diri kepada-Nya.
Kita juga harus banyak-banyak berdoa dengan Qunut Nazilah atau shalawat yang dibacakan untuk menangkal turunnya malapetaka. Di antara amalan yang bisa dibaca untuk menangkal virus corona seperti:
1. Shalawat Thibbil Qulub (penyembuh hati) atau disebut juga shalawat shalawat Nurul Abshar (cahaya mata hati), yakni:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ اْلقُلُوْبِ وَدَوَاءِهَا وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَاءِهَا وَنُوْرِاْلأَبْصَارِ وَضِيَاءِهَا وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
2. Shalawat lain yang bisa diamalkan yakni shalawat yang diijazahkan oleh Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, yakni:
بِسْمِ اللهِ الَّرحْمنِ الّرحِيْمِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ كُلِّ دَاءٍ وَدَوَاءٍ
Inilah ikhtiar-ikhtiar yang seharusnya kita lakukan menghadapi kondisi ini. Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari berbagai marabahaya dan penyakit . Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan agar kita semua dapat beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala.
Ma’asyiral Muslimin hafidhakumullah,
Demikian khutbah singkat ini, semoga bermanfaat, dan mudah-mudahan Allah subhanahu wata’ala menjauhkan kita dari virus Corona atau apa pun, termasuk virus angkuh yang menutup diri kita untuk senantiasa ikhitar secara fisik dan spiritual, serta bertawakal kepada Allah.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah II
إِنَّ الْحَـمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَشْكُرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الصَّادِقِ الْوَعْدِ الْأَمِيْنِ،وَعَلٰى إِخْوَانِهِ النَّبِيِّيْنَ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَرَضِيَ اللهُ عَنْ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَآلِ الْبَيْتِ الطَّاهِرِيْنَ، وَعَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنِ الْأَئِمَّةِ الْمُهْتَدِيْنَ، أَبِيْ حَنِيْفَةَ وَمَالِكٍ وَالشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ وَعَنِ الْأَوْلِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ،فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ فَاتَّقُوْهُ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلٰى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ:إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّ
Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung
Sumber NU Online.