NU KETAPANG - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, S.Sos., M.Si. mengunjungi kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ketapang, beralamat di Jalan R. Suprapto Ketapang, Kamis (12/5/2022).
Ketua DPD PDI-P Kalimantan Barat itu tiba di lokasi pukul 16.10 wib. setelah menempuh perjalanan dari Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.
Rombongan diterima Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Ketapang Drs. H. Satuki Huddin, M.Si. bersama Rais Syuriyah KH. Moh. Faisol Maksum dan jajaran pengurus tanfidziyah.
Sementara kehadiran Lasarus didampingi oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kabupaten dan Kota se Kalimantan Barat, beberapa anggota legislatif provinsi dan kabupaten kota.
Tidak ada pembicaraan khusus dalam pertemuan itu, kecuali kehadirannya hanya untuk silaturrahmi, yang memang sudah diagendakan sebelumnya oleh politisi asal Sintang ini untuk bisa bertemu dengan pengurus NU Ketapang.
"Kami memang dipesan khusus oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk bagaimana seluruh kader PDI-P agar menjalin komunikasi yang intens dengan seluruh jajaran NU dimana pun berada," ungkapnya.
Menurut Lasarus, NU dianggap sebagai saudara yang selalu ada bagi yang minoritas di republik ini. Oleh karenanya fatsun politik PDI Perjuangan dengan NU nyambung. Keduanya punya prinsip pemikiran yang sama soal kebangsaan.
Oleh karenanya dalam kepengurusan sebagai Ketua DPD PDI-P Kalbar, beliau mendorong kepada seluruh pengurus DPC dimanapun berada untuk selalu berkomunikasi intens dengan pengurus NU.
"Saya kebetulan asli dari Sintang. Beberapa waktu yang lalu kejadian di Sintang, disitulah saya merasakan betapa NU menjadi tiang penyanggah di republik ini. NU selalu bisa menempatkan diri secara baik dalam situasi yang sulit sekalipun," katanya.
Atas nama warga PDI-P Lasarus berterima kasih kepada NU yang sangat konsisten. Dirinya mengaku berfikir hal yang sama, Indonesia tanpa NU sudah bubar. NU menjadi perekat dari tiang kebangsaan yang menopang empat pilar.
"Sebenarnya empat pilar yang menggendongnya NU. Sehingga bangsa ini ada sampai hari ini. Dan PDI-P mempunyai pemikiran yang sama bahwa soal faham kebangsaan sebetulnya Founding Fathers kita dulu sudah merumuskan, kita hanya melanjutkan," ungkapnya.
Lebih lanjut Lasarus mengatakan, secara pribadi ia mencoba menterjemahkan pemikiran, kemudian perasaan, pengalaman yang dialami ketika dirinya merasakan, betapa NU melindungi bangsa ini. Menyelamatkan bangsa ini dari perpecahan dan seterusnya.
"Bangsa ini masih panjang perjalanannya, apa yang kita lakukan hari ini sangat menentukan nasib kita ke depan, dan apa yang kita tanam hari ini nanti buah yang akan kita panen ke depan," katanya.
Ketika kebersamaan silaturrahmi dibangun dengan baik, maka menurut pria ini tidak ada celah bagi yang akan memecah belah bangsa ini. Sehingga bisa fokus, bagaimana bisa mencerdaskan, memberdayakan perekonomian.
"Jadi tidak lagi berdiskusi hal-hal yang kurang penting. Kita sekarang bicara bagaimana pendidikan dan pasilitasnya. Apa yang kurang, dan seterusnya, yang perlu didiskusikan," ungkapnya.
Sementara Ketua PCNU Ketapang dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kunjungan silaturahmi Ketua PDI-P Kalbar ke PCNU Ketapang. Kunjungan tersebut ia nilai sebuah penghormatan dan kepedulian kepada NU khususnya di Ketapang.
"Merupakan suatu kehormatan bagi NU Ketapang. Apalagi kehadiran beliau bersama rombongan di Ketapang hanya mengagendakan pertemuan dengan NU, Bupati dan Keuskupan Ketapang," ungkapnya.
Ketua PCNU Ketapang berharap, kehadiran Lasarus dan rombongan akan memberikan dampak yang positif, memberikan manfaat untuk kepentingan daerah Kabupaten Ketapang khususnya bagi warga NU.
Menurut H. Satuki, NU punya keterlibatan besar, punya keandilan yang luar biasa terhadap bangsa, mulai sejak sebelum kemerdekaan, merebut kemerdekaan, masa kemerdekaan bahkan pasca reformasi dan sampai sekarang. Peran besar NU yaitu dalam rangka memperkokoh NKRI.
Oleh karena itu menurut pria ini, NU telah mengajarkan Islam yang rahmatan lil 'alamin, Islam yang ramah, santun, penuh kedamaian adalah menjadi agenda dalam rangka membangun sebuah kehidupan bangsa dan negara lebih baik ke depan.
Lebih lanjut H. Satuki mengatakan, ada dua tugas utama bagi NU yang harus dijalani, yaitu pertama tugas keagamaan dan yang kedua adalah tugas kebangsaan.
Pengurus NU menurutnya, mempunyai tanggung jawab moral bagaimana mengawal NKRI supaya suasana kebangsaan bisa berjalan dengan baik.
"Ini menjadi bagian terpenting bagi kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya warga NU supaya mampu menjadi penyanggah berdiri dan tegaknya NKRI," tandasnya. (anuk).