Ribuan Jama’ah Hadiri Pengajian Akbar PCNU Ketapang

NU KETAPANG - PCNU Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat menyelenggarakan acara Silaturrahim dan Pengajian Akbar Jum’at (8/5) lalu. Kegiatan pengajian ini diadakan berkerjasama dengan Ikatan Santri Salafiyah Syafi’iyah (IKSASS) Ketapang dengan lokasi acara di halaman Keraton Matan Mulia Kerta Ketapang.<>

Kegiatan Pengajian Akbar ini menghadirkan dua penceramah yakni Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatu Ulama (PBNU) Prof Dr KH Said Aqil Siradj, MA dan KHR Ach Azaim Ibrahimy Pengasuh ke-4 Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Sitobondo Jawa Timur.

Menurut Ketua PCNU Kabupaten Ketapang KH Jema’ie Makmur, antusiasnya masyarakat Ketapang untuk menghadiri Pengajian Akbar ini ditandai dengan tumpah ruahnya para jamaah yang hadir dengan memadati halaman dan jalan Keraton Matan, sehingga jalur arus lalu lintas menuju Keraton untuk umum harus ditutup dan dialihan ke jalan lain.

“Yang pasti undangan yang tersebar dari PCNU sebanyak 2500 undangan, belum lagi kita juga mengumumkan melalui pengurus masjid pada hari Jum’at paginya. Oleh karena itu kita sangat bersyukur bahwa antusias masyarakat begitu semangatnya untuk menghadiri acara ini, apalagi didukung dengan cuaca yang cerah.” Kata Jema’ie.

KH Said Aqil Siroj dalam tausiahnya mengajak kepada jamaah yang hadir untuk tidak mudah mengikuti paham-paham dan ajaran yang menyesatkan, lebih-lebih saat ini dengan muncul dan masuknya ISIS ke Indonesia.

Menurut Kang Said, sejarah telah membuktikan bagaimana  Islam masuk ke Indonesia dengan penyebarannya melalui Wali Songo, semua itu dilalui dengan penuh kedamaian sehingga Islam dterima kehadiraanya ditengah-tengah mereka. Karena Islam disampaikan dengan santun bukan dengan kekerasan.

Sementara itu, KHR Ach Azaim Ibrahimy selalu Pengasuh ke-4 Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Sitobondo Jawa Timur dalam tausiyahnya sempat mengisahkan sejarah awal mula berdirinya NU, kisah ini terima langsung dari pelaku sejarah kala itu yakni dari kakek beliau yang bernama KHR As’ad Syamsul Arifin.

Cucu dari KHR As’ad Syamsul Arifin ini menceritakan keterlibatan kakeknya, dimana As’ad remaja telah ditugaskan oleh gurunya KH Moh Kholil Bangkalan agar menemui KH Hasyim Asy’ari untuk menyampaikan tongkat dan tasbih, yang kemudian diyakini oleh KH Hasyim Asy’ari sebagai isyarat dan restu dari Kiai Kholil sebagai gurunya untuk mendirikan organisasi NU. (Syafi’ie/Fathoni)

Sumber NU Online (PBNU)

أحدث أقدم
.



.