Lakpesdam Ketapang Gelar Latihan Jurnalistik


NU KETAPANG. Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Ketapang KH Jema’ie Makmur pada Senin (28/11) membuka secara resmi kegiatan pelatihan jurnalistik di Ketapang. Pelatihan yang diadakan oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Ketapang ini bekerjasama dengan penerbit koran harian Pontianak Post.

Acara pelatihan mengangkat tema Strategi Dakwah Melalui Media Massa. Pembukaan dihadiri Salman Busrah Wakil Direktur Pontianak Post, KH Moh. Fasol Maksum, Rais Syuriyah PCNU Ketapang, pengurus Lakpesdam dan seluruh peserta yang terdiri dari para kader NU dan banom NU Kabupaten Ketapang.

Ketua Lakpesdam NU Ketapang H Satuki Huddin dalam laporannya menyampaikan bahwa strategi dakwah NU selama ini yang dikembangkan lebih dominan kepada strategi dakwah bil lisan dan bil hal, dan ternyata menurutnya justru dakwah dengan tulisan ini menjadi suatu hal yang sangat strategis. 

Menurut Satuki, jika membaca sejarah para ulama-ulama terdahulu, seperti Imam Syafi’i, Ibnu Rusydi, dan para ulama yang lain. Mereka terkenal dengan pemikirannya karena tulisannya, sehingga karya-karya tulisannya buah pemikiran mereka bisa dinikmati dan dibaca sampai saat ini.

“Selama ini para da’i kita dalam berdakwah baru sampai pada dakwah bil lisan dan bil hal sehingga ketika mereka sudah tidak aktif lagi sebagai dai, maka yang menjadi problemnya adalah nasihat-nasihat, pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya tidak bisa diteruskan ke generasi sesudahnya,” kata Satuki.

Oleh karena itu, menjadi perhatian bagi Lakpesdan NU Ketapang, bagaimana ke depannya strategi dakwah tidak hanya bil lisan atau bil hal, tetapi juga bisa berdakwah bil kalam. Harapan ke depan para kader yang dilatih ini bisa lebih profesional dalam berdakwah.

“Tujuan pelatihan jurnalistik adalah untuk memberi bekal kepada para dai dan penggerak NU agar memiliki kemampuan atau ketrampilan bidang jurnalistik, di samping juga mengembangkan bakat dan minat para penggerak NU di bidang jurnalistik. Kemudian mendorong berpikir kritis dan kreatif melalui tulisan dengan berpijak kepada nilai-nilai profesional, proporsional, dan berakhlakul karimah,” pungkas Satuki.

Hal senada juga disampaikan Ketua PCNU Kabupaten Ketapang KH Jema’ie Makmur dalam sambutannya pada acara pembukaan, bahwa kini banyak tulisan-tulisan yang dimuat di media sosial tidak mendidik dan tidak mencerminkan akhlakul karimah, tidak proporsional dan profesional, bahkan berpihak kepada berbagai kepentingan. 

“Di media setiap harinya berita-berita yang dimuat adalah berita yang provokatif, fitnah dan sebagainya. Mereka menulis berita tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. Oleh karena itu melalui pelatihan ini saya berharap kepada para kader NU agar nantinya bisa menjadi penulis yang jujur, profesional, dan berakhlakul karimah,” pinta Jema’ie. Red: Mukafi Niam

Sumber NU Online

أحدث أقدم
.



.