KH. Ma’ruf Khozin: Stop Sebar Berita Hoax


NU KETAPANG - Polres Ketapang menggandeng MUI dan PCNU Ketapang untuk menggelar Tabligh Akbar Millenial di halaman Mapolres Ketapang, Senin (25/02/2019). Kaum milenial yang terdiri dari pelajar dan santri dari berbagai sekolah, madrasah dan pondok pesantren di Kabupaten Ketapang terpantau memadati halaman Korps Tribrata tersebut.

KH. Ma’ruf Khozin yang menjadi penceramah menyampaikan pesan kepada generasi milenial di Kabupaten Ketapang untuk senantiasa mematuhi peraturan lalu lintas “Adik-adik generasi milenial harus tertib lalu lintas, jangan sampai kalian bertindak sesuatu yang dapat membahayakan diri sendiri dan membahayakan keselamatan orang lain.” Tuturnya

“Para orang tua juga harus peduli kepada anak, jangan karena alasan sayang kepada anak bapak ibu membelikan sepeda motor dan membiarkan mereka mengendarainya, padahal umur mereka belum cukup untuk mengendarainya” tambah KH. Ma’ruf Khozin

Ulama yang berasal dari Kota Pahlawan tersebut juga memberikan wejangan kepada para generasi milenial untuk hati-hati dalam menggunakan media social, karena saat ini banyak dijumpai dimedia sosial orang saling mencaci maki, menghina, memfitnah dan menebarkan kebencian lewat media social. Jangan sampai para generasi milenial ikut-ikutan perbuatan yang tidak baik tersebut.

Direktur Aswaja Center Jawa Timur itu juga mengingatkan kepada para hadirin meneliti kebenaran berita yang biasa didapat dari media sosial baik dari Whatsaap grup, facebook dan media sosial lainnya. Berita yang menjelek jelekkan orang lain, berita yang mengandung ujaran kebencian jangan kita sebarkan karena dikhawatirkan mengandung fitnah. Cek juga sumber berita yang didapat, karena banyak berita hoax, berita tidak benar berasal dari situs yang abal-abal. jangan sampai kita menyebarkannya.

Penulis buku khazanah aswaja tersebut meminta semua jamaah dan generasi milenial yang hadir untuk sama-sama menjaga kerukunan dan kedamaian di Kabupaten Ketapang di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jangan sampai Negara kita seperti Irak, seperti Suriah, Afganistan, Pakistan dan Negara Negara lain di Timur Tengah yang tengah dilanda peperangan. Mari kita jaga NKRI yang merdeka atas perjuangan para ulama, para tentara dan para pahlawan lainnya. Jaga jangan sampai terjadi peperangan, perselisihan. Karena jika sampai terjadi konflik dan peperangan maka tidak cukup sepuluh tahun, dua puluh tahun untuk mendamaikan kembali seperti sediakala.

Mengakhiri ceramah, Alumni pesantren Al Falah Ploso Kediri itu memohon maaf kepada para jamaah karena tidak bisa berlama-lama menyampaikan tausiah dikarenakan besok pagi masih harus menyampaikan materi pada kegiatan Halaqoh Penguatan Aswaja dan Politik Kebangsaan Nahdlatul Ulama’ di Masjid Agung Al Ikhlas Ketapang. (syafrudin)


أحدث أقدم
.



.