NU KETAPANG - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU)
Kabupaten Ketapang mengadakan Silaturrahim dan Konsolidasi program PCNU
Ketapang di Kecamatan Kendawangan. Acara dilaksanakan pada hari Sabtu (25/1)
bertempat di Kediaman Ust. Muhammad Yusuf, S.Pd.I. Ketua Tanfidziyah Majelis
Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Kendawangan.
Acara silaturrahim dihadiri jajaran pengurus MWC NU
Kecamatan Kendawangan. Hadir dari Pengurus Ketapang Rais Syuriyah Drs. KH. Moh.
Faisol Maksum, Drs. H. Satuki Huddin, M.Si. Ketua Tanfidziyah, H. M. Syafi’ie
Huddin, S.Ag., Wakil Ketua dan Abdul Ghafar, SIP. Ketua GP. Ansor Ketapang.
Kehadiran PCNU Kabupaten Ketapang, selain bersilaturrahim dan
konsolidasi program PCNU Ketapang, juga dalam rangka penguatan kader NU di
kecamatan. Wilayah Kecamatan Kendawangan adalah merupakan basis NU, salah satu
kecamatan yang masyarakat muslimnya adalah mayoritas warga NU yang berfaham
Ahlussunnah Wal Jama’ah.
“Saya menyambut baik pertemuan ini. Harapan kami dengan
kehadiran PCNU Ketapang ini, bisa memberikan motivasi dan semangat kepada
pengurus. Dan tidak itu saja, tetapi juga memberikan masukan dan jalan keluar untuk
kemajuan NU di Kendawangan ini.” Kata Muhammad Yusuf.
Diakui Muhammad Yusuf, berbagai kegiatan ke-NU-an di
Kendawangan sangat aktif, kendati menurutnya ada juga kegiatan yang bukan atas
nama MWC NU, tetapi bahwa kegiatan pengajian, majelis taklim, pengelola TPQ dan
pondok pesantren, hampir keseluruhannya di kelola orang NU.
Sementara Ketua PCNU Ketapang mengatakan, pentingnya
konsolidasi organisasi itu dilaksanakan. Karena itu menurutnya, PCNU Ketapang
telah menetapkan lima program prioritas. Lima program itu yaitu, pertama
penguatan kelembagaan organisasi mulai dari tingkat pengurus cabang sampai ke
majelis wakil cabang.
“Disaat NU dan ulamanya banyak di bully, bahkan ada yang
difitnah, tetapi disaat itu pula banyak yang akan menjadi pengurus NU. NU
semakin dicaci, ternyata semakin dicintai dan semakin besar. Kita yakin karena
NU didirikan oleh para wali dan ulama.” Kata H. Satuki.
Program kedua, yaitu peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Pentingnya SDM warga NU untuk menjadi perhatian bersama agar orang NU tidak
termarginalisasi dan selalu berada dibawah. Sebab, bagaimana mungkin NU bisa
maju dan berkembang jika pengurus dan warganya tidak memiliki SDM yang
berkualitas.
Maka ke depan perlu didorong dan motivasi kepada warga kita
agar memasukan anak sampai perguruan tinggi. Tentu tidak terbatas bidang agama,
tetapi bidang yang lainnya juga kita dorong. Terutama di kedokteran, pertanian,
teknologi dan bidang lainnya.
“Saat ini sudah banyak perguruan tinggi berupa universitas yang
didirian NU, bahkan ada yang menyediakan beasiswa bagi yang berprestasi dan
kurang mampu. Beasiswa untuk dalam negeri bahkan bagi yang mau kuliah di luar
negeri di timur tengah dan eropa.” Kata Satuki.
Ketiga, adalah pemberdayaan ekonomi. Menurut Satuki, NU
Ketapang telah berusaha dengan berbagai terobosan dalam usaha pemberdayaan
ekonomi. Oleh karena itu, saat ini Gedung PCNU Ketapang yang terdiri dari empat
pintu ruko tidak lagi disewakan, tetapi akan dikelola sendiri. Melalui Lembaga
Perekonomian NU gedung itu akan dijadikan pusat perekonomian NU Ketapang.
Program keempat, penanggulangan kemiskinan. Masalah kemiskinan
dan pengangguran menjadi perhatian serius bagi NU. Upaya itu akan dilakukan NU
Ketapang dengan turut andil dan bekerjasama pemerintah agar bisa membantu
mereka yang berada dalam kondisi ekonomi yang memprihatinkan.
Kelima, Peningkatan kapasitas pondok pesantren dan madrasah.
Dengan adanya UU Pesantren, maka keberadaanya menjadi bagian dari tugas dan
tanggung jawab pemerintah mulai dari pusat sampai daerah.
“Oleh karennya menjadi peluang bagi NU untuk terus
memperjuangkan dalam upaya peningkatan sarana dan prasarana pondok pesantren,
yang sebagian besar keberadaannya di Kabupaten Ketapang telah dikelola oleh
warga dan Kiyai NU.” Jelas Satuki.
Sebelum acara ditutup, dilanjutkan dengan tanya jawab,
dengan memberikan kesempatan bertanya kepada pengurus yang hadir, terutama
berkenaan dengan program NU dan berbagai persoalan yang dihadapi NU saat ini,
hingga acara berakhir pukul 22.30. (ANUK)