إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah SWT,
Segala puji bagi Allah SWT yang
telah memberikan kesehatan kepada kita. Kesehatan merupakan nikmat besar
setelah nikmat iman. Dengan sehat, kita bisa beribadah dengan mudah. Termasuk
mendirikan sholat Jumat pada hari ini, sekalipun dalam kondisi tak menentu
dengan merebaknya virus Corona atau Covid-19 diberbagai daerah, termasuk di
daerah Ketapang.
Berdasarkan data terakhir dari Liputan6.com,
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengungkapkan,
hingga Kamis, 26 Maret 2020 pukul 12.00 WIB total jumlah pasien Covid-19 di
Indonesia mencapai 893 kasus. Angka ini bertambah 103 kasus positif Covid-19
dari satu hari sebelumnya. Dari 893, sebanyak 35 pasien sembuh dan 78
meninggal.
Sementara untuk Kabupaten Ketapang
sampai dengan hari Kamis, 26 Maret 2020, baru kasus orang dalam pemantauan
(ODP) Covid-19 yang terus bertambah. Dari jumlah sebelumnya 24 orang, kini
sudah menjadi 33 orang. Demikian keterangan Juru Bicara Gugus Tugas Posko
Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Ketapang, Rustami, Kadis Kesehatan Ketapang
dalam keterangan resminya.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah
SWT,
Berbagai upaya telah dilakukan
Pemerintah Daerah ini, bersama TNI, Polri, instansi terkait, para relawan, ormas,
OKP, dewan adat, tokoh agama/masyarakat. Mereka bersama-sama melakukan gerakan
pencegahan, agar Covid-19 bisa dicegah di daerah ini. Oleh karena itu aksi mereka
wajib kita berikan dukungan dalam rangka penyelamatan warga masyarakat
Kabupaten Ketapang.
Pemerintah telah membuat aturan
guna penangkalan Covid-19 ini. Demikian pula himbauan para ulama-ulama kita,
tokoh mayarakat, pengurus masjid dan lain-lainnya. Mari kita laksanakan, mari
kita ikuti, dan mari kita ta’ati. Kita jangan merasa sombong, angkuh dan takabbur,
atau mungkin juga jangan sampai mengeluarkan kata-kata “Kami tidak takut
Corona, tapi kami takut kepada Allah.” atau dengan kata lain “Di Ketapang belum
masuk zona merah, belum ada yang positif, kenapa harus takut, santai saja.”
Hadirin, Kita pun tak boleh
sombong. Merasa bebas dari corona atau musibah apa pun. Itu tidak menandakan
kita kuat, tetapi semata-mata karena Allah melindungi kita. Karenanya jangan
merasa sombong dan jangan membanggakan diri.
اِنَّ
اللهَ لَايُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًافخَوُرًا
Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. (QS. An-Nisa: 36)
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah
SWT,
Dewan Pimpinan Majelis Ulama
Indonesia Kabupaten Ketapang pada hari Selasa, 24 Maret 2020 telah mengeluarkan
himbauan kepada umat Islam di daerah ini, tentang Kewaspadaan dan Pencegahan
Virus Corona (Covid-19) di Ketapang.
Himbauan yang dikeluarkan itu, dapat
khatib rangkum dan simpulkan beberapa poin sebagai berikut, Pertama, Kepada
umat Islam agar semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak
ibadah, taubat, istighfar, dzikir, membaca Qunut Nazilah di setiap shalat
Fardhu, memperbanyak shalawat, sedekah, serta senantiasa berdo’a kepada Allah
SWT agar diberikan perlindungan dan keselamatan dari musibah dan marabahaya (
daf’u al-bala’), khususnya dari wabah Covid-19.
Hadirin, tak ada yang bisa
melindungi kita kecuali Allah. Tak ada yang bisa menjaga kita dari bahaya
kecuali Allah. Karenanya semakin mendekatlah kepada Allah SWT. Perbaiki ibadah
dan perbanyak doa kita kepadaNya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam mengajarkan umatnya agar banyak berdoa untuk berlindung dari
keburukan, penyakit dan marabahaya. Di antaranya adalah doa yang diriwayatkan
oleh Imam Abu Dawud dan An Nasa’i.
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الأَسْقَامِ
Ya Allah aku berlindung kepadaMu
dari penyakit belang, gila, kusta dan segala penyakit mengerikan lainnya.
(HR. Abu Dawud dan An Nasa’i).
Dialah Allah yang Kuasa
mengabulkan doa. Hanya Allah yang bisa memperkenankan permintaan kita. Siapa
yang minta perlindungan pasti dilindungi-Nya. Siapa yang minta dijaga pasti
akan dijaga-Nya.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah
kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. (QS.
Mukmin: 60).
Jamaah Jum’at yang dirahmati
Allah,
Kedua, Mengajak kepada seluruh
masyarakat, untuk sementara waktu menghindarkan diri dari kerumunan massa dan
tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bersifat pengerahan massa,
seperti pengajian umum/tabligh akbar, kegiatan hari besar Islam. Bahkan dalam
acara resepsi pernikahanpun kiranya agar bisa ditunda, sampai dengan kondisi daerah
ini kembali normal dan tidak ada kekhawatiran lagi dengan Covid-19.
Hadirin, Penyebaran Covid-19
begitu cepat, karena penularan dari orang ke orang, dan lebih dipercepat jangkauan transportasi udara antar daerah dan antar negara. Dan kita sulit
untuk bisa memastikan seseorang dinyatakan positif terjangkit Covid-19 atau
tidak, sebelum ada hasil pemeriksaan laboratorium.
Kemudian yang Ketiga, MUI Ketapang
menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang dapat
menyebabkan kerugian masyarakat banyak, seperti memborong atau menimbung masker
dan bahan-bahan kebutuhan pokok yang diperlukan warga saat ini.
Penimbunan barang adalah pembelian bahan
makanan atau jenis barang lainnya secara besar-besaran, kemudian ditimbun
sehingga harganya meningkat untuk memperoleh keuntungan yang besar. Dalam pandangan
Qaradhawi, praktik penimbunan barang bersumber dari egoisme dan kekerasan hati
terhadap manusia. Pelaku monopoli menambah kekayaan dengan mempersempit
kehidupan orang lain. Para ulama sepakat bahwa “menimbun” (ihtikâr) hukumnya
adalah dilarang (haram).
Beberapa hadits Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, di antaranya hadits yang diriwayatkan melalui Umar RA di mana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ; "Orang yang mendatangkan (makanan) akan dilimpahkan rezekinya, sementara penimbun akan dilaknat."
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah SWT,
Keempat, Masyarakat diminta untuk
tetap tenang dan tidak panik, serta berupaya untuk bekerjasama dan saling
membantu dalam melakukan pencegahan dan percepatan penanganan Covid -19 di
Kabupaten Ketapang.
Semua pihak harus berempati
terhadap yang sakit dan mendukung agar yang sakit segera pulih, dan bukan
memberikan label negatif kepada penderita Covid-19. Mereka yang terkena Covid-19
justru yang harus dibantu. Dan mereka bukan korban dari kegiatan yang negatif.
Dengan mengambil pelajaran dari
peristiwa atau wabah yang melanda negeri ini. Mari kita bertawakal kepada Allah
SWT. Kita tahu, Allah-lah Yang Mahakuasa. Tiada sesuatu yang terjadi tanpa
kehendak dan izin-Nya. Termasuk terjadinya musibah, bencana dan penyakit menimpa
siapa.
مَا
أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإذْنِ اللهِ
Tidak ada suatu musibah pun yang
menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah (QS.
At-Taghabun: 11)
Ketika kita tawakal kepada Allah.
Tentu dengan tetap mengoptimalkan ikhtiar. Misalnya menjaga kesehatan, selalu
cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, dan seterusnya, jika tidak dirasa
penting jangan terlalu sering keluar rumah.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah
SWT,
Tak ada satu peristiwa pun kecuali
ada hikmah dan pelajaran. Termasuk wabah covid-19 yang melanda dunia saat ini.
Semoga Allah senantiasa menjaga kita dari segala musibah terutama musibah yang
menimpa agama. Kita berdo’a kepada Allah semoga wabah ini cepat berlalu dan
berakhir, sehingga ketika kita bulan depan memasuki Ramadhan 1441 H, umat Islam
di negeri ini akan menjalankan ibadah puasa dengan penuh ketenangan dan
kekhusu’an. Aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
Penulis : M. Syafi’ie Huddin
Wakil Ketua PCNU Ketapang