NU KETAPANG - Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Benua Kayong kembali mengadakan proses pemilihan kepengurusan baru masa khidmat 2020-2025. Pemilihan itu diadakan setelah berakhirnya kepengurusan masa khidmat 2015-2020 sejak 4 Juni 2020.
Menurut Zunaidi Nawawi, S.Pd.I. Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ketapang. Acara pemilihan Pengurus MWC NU Kecamatan Benua Kayong juga dirangkai dengan kegiatan Konsolidasi Organisasi yang diselenggarakan PCNU Kabupaten Ketapang di Benua Kayong, Rabu (22/7).
Kegiatan yang dilaksanakan di kediaman H. M. Zam Zam Zainol Musytasyar MWC NU Kecamatan Benua Kayong, Kelurahan Kauman, dihadiri seluruh jajaran Pengurus MWC NU. Sementara dari PCNU Ketapang hadir Supriadi, S.Ag., M.Pd.I. Wakil Ketua didampingi Zunaidi Nawawi, S.Pd.I.
"Pemilihan kepengurusan MWC NU Kecamatan Benua Kayong Masa Khidmat 2020-2025, memilih dan menetapkan secara aklamasi Ust. M. Syarifullah sebagai Ketua Tanfidziah Kemudian Ust. Jahiriansyah, M.Pd. sebagai Rais Syuriyah, dibantu sebagai wakil Ust. H. Jamhur Hasan dan Ust. Darmawan." Tutur Zunaidi.
Baca juga:
Ketua Tanfidziyah terpilih M. Syarifullah, mengucapkan terimaksih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Dengan pemilihan secara aklamasi ditunjuk para tokoh dalam menjalankan roda keorganisasian ditingkat MWC NU Benua Kayong tentu sebuah amanah tanggungjawab yang patut dijalankan selaku santri dalam keluarga besar Nahdliyyin.
"Kedepan saya selalu mohon arahan, koordiansi, dan konsilidasi dari PCNU Ketapang. Saya juga selaku alamuni pesantren, serasa besar dalam didikan amaliah NU. Menyerap ilmu dari para masyaikh guru-guru kalangan Nahdliyyin. Selama saya nyantri dahulu, serasa dengan amanah ini, terbanyang kembali dengan jelas wajah dari guru-guru saya sewaktu menimba ilmu dipesantren." Ungkapnya.
Alumni Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang Jawa Timur ini mengatakan, mungkin sebuah alamat, atau tanda bahwa dirinya mesti memenuhi panggilan berhidmat di organisasi NU. Padahal menurutnya, sudah ada beberapa organisasi keagamaan yang bukan NU mau mendaulatnya sebagai pengurus. Beberapa kali datang memintanya. Mereka bukan organisasi Nahdliyyin atau bukan NU dan juga bukan beramaliyah NU. Sehingga harus menolak ajakan itu, organisasi yang bukan berhaluan Ahlussunah wal Jama'ah (Aswaja) NU.
"Semoga dengan ketetapan saya sebagai Ketua Tanfidziah MWC NU Kecamatan Benua Kayong ini, kedepan dapat bersinergi dalam aktifitas harian mengamalkan amaliah NU dan mesosialisasikan dilingkungan masyarakat." Katanya.
Sementara Wakil Ketua PCNU Kabupaten Ketapang Supriyadi, S.Ag. M.Pd.I meminta kepada pengurus, agar dalam menyusun kepengurusan dapat mengakomodir para tokoh pemuka agama Islam dan tokoh masyarakat dalam kelengkapan strukturalnya.
"Kita perlu melakukan penguatan lembaga dan penguatan amaliah. Apalagi di Kecamatan Benua Kayong merupakan bagian dari wajah tradisi dan amaliayah NU. Para tokoh pemuka agama Islamnya banyak, para ulama tokoh pimpinan pesantren juga lahir banyak di Kecamatan Benua Kayong. Sehingga jangkauan konsulidasi dan koordinasi semakin mudah." Katanya.
Untuk itu Supriadi mohon kepada pengurus agar dapat menjalin komunikasi yang baik pada seluruh stecholder keluarga besar Nahdiyin di Kecamatan Benua Kayong. Ia juga minta agar juga melibatkan angkatan muda, sebagai kesinambunhan generasi penerus struktural kepengurusan MWC NU Benua Kayong dan mengkatifkan ranting-ranting ditingkat Kelurahan atau desa.
"Rangkul semua keluarga nahdiyyin. Yang generasi muda jaga dan bina IMTAQ mereka, jadikan amaliyah NU sebagai kontrol terhadap prilaku mereka dalam bermasyarkat, berbangsa dan bernegara. Demikian juga dalam pemanfaatan medsos dan teknologi masa kini. Jangan sampai mencelakakan mereka." Pesan Safrudin Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Ketapang. (anuk).