NU Sungai Melayu Rayak: Warga Nahdliyin Harus Cinta dan Bangga Dengan NU


NU KETAPANG - KH. Nakhrowi Saabiq, M.Pd.I, Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Sungai Melayu Rayak mengatakan, pentingnya warga Nahdliyin untuk menyintai dan bangga dengan NU. 


"Modal utama aktif di organisasi NU adalah dengan rasa cinta dan bangga terhadap NU." Ungkapnya, pada acara pembukaan Selapanan Ahad Keliwon yang digelar MWC NU Kecamatan Sungai Melayu Rayak, di Desa Sungai Melayu Baru. Ahad, (11/10).


Menurut Kyai Nakhrowi, bahwa warga NU senantiasa dididik agar menjadi pribadi yang bermanfaat dan selalu belajar kepada orang lain. 


Baca juga:


‘’Generasi muda sebaiknya dapat berkumpul dengan perkumpulan yang positif seperti IPNU, IPPNU, GP. Ansor dan Fatayat. Melalui perkumpulan seperti inilah, kita belajar tentang organisasi dan kehidupan.’’ Ungkapnya.


Sementara Ketua Tanfiziyah Kiyai Juaeni Ahmad Al Hafidz pada kesempatan itu telah menyampaikan laporan kegiatan MWC NU Kec. Sungai Melayu Rayak. Antara lain dengan telah dibentuknya pengurus Ranting NU seluruh desa. Selanjutnya akan diadakan pelantikan.


Kedepan dirinya, melalui perkumpulan NU akan terus menggerakkan pengurus dan warganya, terutama dalam hal pemberdayaan ekonomi umat. Sasaran itu diarahkan kepada kelompok tani, koperasi dan hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan warga NU.


Baca juga:


"Untuk melengkapi administrasi maka insyaallah MWC NU mempunyai program membuat kantor MWC. Kita akan mencari donatur yang kira-kira bisa membantu pengadaan lahannya dan material untuk pembuatan Sekretariat." Ungkapnya.


Acara Selapanan dimulai pukul 09.00 Wib diikuti pengurus MWC NU dan Ranting berserta Badan Otonom (Banom) seperti GP. Ansor, Banser, juga warga Nahdliyin lain, khususnya di Sungai Melayu Rayak. 


Kegiatan dilaksanakan di PP. Hidayatul Muhajirin Desa Sungai Melayu Baru. Acara diisi dengan pembacaan Tahlil dan do'a yang dipimpin Oleh KH. M Sholeh, S.Pd.I. 


Kontributor : Ahmad Labib

Editor : anuk


Lebih baru Lebih lama
.



.