NU KETAPANG - Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Ketapang menggelar kegiatan Latihan Kader Dasar (LKD) ke-1, dengan tema “Membentuk Kader Fatayat NU yang Militan”. LKD diikuti seluruh Pimpinan Cabang Fatayat NU dan Pimpinan Anak Cabang se-Kabupaten Ketapang bertempat di Balai Diklat Yayasan Islamiyah Al-Jihad Ketapang dari tanggal 2 - 3 Juli 2022.
Acara pembukaan dilaksanakan Sabtu (02/07/2022) pagi dihadiri Rois Syuriah Drs. KH. Moh. Faisol, Katib drh. H. Edi Sujarwo, Ketua Tanfidziyah Drs. H. Satuki Huddin, M.Si. Wakil Ketua Tanfidziyah Ahmad Herisas, S. Ag., S.Hi., H. Muhammad Syafi'ie, S.Ag, Ketua MWC NU Kecamatan Sandai, PW Fatayat NU Kalimantan Barat Sahabati Ita Nurkholifah dan Santi, Lazisnu Ketapang Nuryanto.
Hadir juga Sekretaris Muslimat NU Ketapang Sahabati Eva Kamilah, Sekretaris PC GP Ansor Ketapang Sahabat Budianto, Wakil Ketua PC IPNU Ketapang Rekan Arifin Ilham, PC IPPNU Ketapang Rekanita Ilis Yuliyanti, dan Demisioner Ketua sekaligus pembina Fatayat NU Ketapang Sahabati Suriatun dan Rezawati.
Kegiatan diikuti 40 peserta berasal dari Kecamatan Marau, Matan Hilir Selatan, Benua Kayong, Delta Pawan, Sandai dan Sungai Melayu Rayak.
Ketua PC Fatayat NU Ketapang Nurhasanah mengungkapkan LKD ke-1 Fatayat NU Ketapang adalah baru pertama kali dilaksanakan di Ketapang.
LKD ini menjadi momentum untuk seluruh pengurus agar dapat mendapatkan wawasan materi dan penguatan kapasitas sebagai pengurus Fatayat NU. Kendatipun materi keorganisasian dan kefatayatan memang sering diberikan dalam bentuk serial diskusi setiap pertemuan bulanan yang dilaksanakan oleh sesama pengurus.
Adapun materi dalam LKD yang diberikan selama dua hari ini, lanjut Nurhasanah, mengenai tentang keaswajaan, kefatayatan, kepemimpinan, keadministrasian dan keorganisasian.
Fatayat NU sebagai sebuah organisasi dari pusat hingga anak ranting, kegiatan-kegiatannya sangat langsung bersentuhan dengan masyarakat khususnya membantu menyelesaikan masalah mengenai perempuan dan kepengurusannya hadir untuk menjembatani permasalahan tersebut dari tingkat bawah hingga ke atas, kelurahan sampai tingkat kota.
' Diharapkan akan semakin banyak kader fatayat yang memiliki wawasan serta memiliki keterampilan dalam mengorganisir kegiatan baik dalam kegiatan di masyarakat maupun kegiatannya sendiri di rumah," pungkas Nurhasanah mantan Aktivitas PMII Ketapang.
Sementara, Wakil Ketua PW Fatayat NU Kalimantan Barat Ita Nurkholifah menyampaikan kiprah perempuan Nahdlatul Ulama dalam ikut serta membangun NU tak diragukan lagi. Sehingga melalui LKD ini, Kader Fatayat NU harus dapat membuktikan bahwa perempuan atau pemudi NU mampu memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa dan agama terlebih lagi kajuan untuk Nahdlatul Ulama.
"Kader Fatayat NU Ketapang sebagai salah satu pondasi untuk kemajuan NU, hari ini Fatayat NU juga dapat unjuk diri dan berkiprah dengan segala potensi dan bakat yang ada untuk mampu menjadi kader yang bermanfaat di tengah kehidupan masyarakat dalam menjawab segala tantangan yang ada di masyarakat". Ujarnya
Ketua Tanfidziyah PCNU Ketapang Satuki Huddin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan LKD 1 Fatayat NU Ketapang ini, harapannya agar LKD ini akan lahir kader-kader fatayat NU yang militan yang siap untuk menjadi duta-duta NU di tengah masyarakat dalam menebar Islam Ahlussunnah Waljamaah An-Nahdliyah dan Islam Rahmatan lil'alamin.
"Melalui kegiatan ini juga menjadi gambaran bahwa NU di Kabupaten Ketapang hidup dan produktif dalam mencetak generasi Nahdlatul Ulama untuk masa yang akan datang". Tegasnya
Menurutnya, dengan semakin banyak kader Fatayat NU yang ikut dalam kegiatan kaderisasi ini, maka akan semakin kuat organisasi ini, jika sudah semakin kuat organisasi maka akan terwujud kader yang militan menuju kemandirian organisasi untuk berkhidmat di Nahdlatul Ulama. Hal ini selaras dengan tema yang diusung pada LKD 1 ini yakni "Membentuk Kader Fatayat NU yang Militan".
“Dimana para kader ini ke depan nantinya diharapkan mampu menjadi kader yang militan dalam menopang perjuangan NU apalagi setelah mendapat bekal ilmu dari LKD ini seperti wawasan kemandirian, ekonomi, yang mampu menjadi kader berdaya saing dalam mendukung dan memberikan kontribusi kepada sayap-sayap NU lainnya untuk mewujudkan perjuangan kaum Nahdliyin,” ucapnya.
Disampaikan juga, perlu dipahami bersama, bahwa berdirinya Fatayat NU tidak terlepas dari sejarah berdirinya NU sebagai organisasi induknya dan sejarah Indonesia sebagai tanah airnya. Saat ini banyak perempuan muslimah NU yang tampil di berbagai bidang baik legislatif, eksekutif, dan menteri di berbagai forum.
Menurutnya, Fatayat NU ini sebagai wadah dalam membentuk wanita muda Islam yang bertaqwa kepada Allah S.W.T, berakhlakul karimah, bermoral, cakap, dan berguna bagi agama, nusa dan bangsa serta siap menjadi pemimpin dari potensi dan bakat yang ada.
“Kami mengajak kepada seluruh pengurus Fatayat NU Ketapang untuk bersama-sama berkiprah, berjuang serta berkhidmat di NU dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki. InsyaAllah dimasa yang akan datang akan lahir pemimpin-pemimpin perempuan muda dari kalangan Fatayat NU Ketapang yang siap mewujudkan Daerah, Agama dan Bangsa kepada yang lebih baik,” tuturnya.
LKD Fatayat NU ini sangat penting dan tepat digelar dalam memahami Ahlussunnah wal Jamaah, keorganisasian NU dan keaswajaan sehingga menjadi bekal untuk berkhidmat di NU.
“Fatayat NU merupakan salah satu badan otonom nya NU, sebagai sayap organisasi bagian wanita muda. Kader-kader fatayat NU ini harus memahami betul mengenai hal-hal tersebut dan terus mengabdi kepada masyarakat demi terciptanya masyarakat yang paham dan mengamalkan ajaran-ajaran agama yang benar, berbangsa dan bernegara dengan baik itu seperti apa,” tutupnya.
Pembukaan kegiatan LKD 1 ini juga dirangkai dengan penyerahan santunan untuk anak yatim-piatu oleh Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LazisNU) Ketapang kepada 10 anak. Secara simbolis diserahkan langsung oleh Rois Syuriah, Katib serta Ketua dan Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Ketapang.
Kontributor: Fahri
Editor: anuk