NU KETAPANG - Sebanyak 40 Kader Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Ketapang berasal dari berbagai Kecamatan di se-Kabupaten Ketapang resmi di Bai'at oleh Rois Syuriah PCNU Ketapang KH Moh. Faisol Maksum di Halaman Gedung Balai Diklat Yayasan Islamiyah Al-Jihad Ketapang. (02/07/2022) malam.
Pembai'atan ini dilakukan setelah para peserta mendapatkan beberapa materi dari para narasumber baik dari Pimpinan Wilayah Fatayat NU Kalimantan Barat, para Pengurus PCNU Ketapang, dan Tokoh-tokoh lainnya pada acara Latihan Kader Dasar (LKD) ke-1 Fatayat NU Ketapang.
Hadir dipembai'atan itu Ketua Tanfidziyah Drs. H. Satuki Huddin, M.Si. Ketua MWC NU Kecamatan Sandai, PW Fatayat NU Kalimantan Barat Sahabati Ita Nurkholifah dan Santi, Lazisnu Ketapang Nuryanto, Sekretaris PC GP Ansor Ketapang Sahabat Budianto, Ketua PC IPNU Ketapang Rekan Muhammad Junaidi, serta Ketua dan Wakil Ketua PC IPPNU Ketapang Rekanita Luluk Nakhrotul Fadilah dan Suryani.
Prosesi pembai'atan berlangsung dengan penuh khidmat dan emosional, lantaran seluruh peserta secara serentak mengikrarkan sumpah janji kader Fatayat NU. Selanjutnya dilakukan penyiraman air kembang serta di do'akan oleh Rois Syuriah kepada masing-masing peserta agar dalam berorganisasi dan berproses di Fatayat NU senantiasa mendapatkan keberkahan dan diridhoi Allah SWT sehingga kelak diakui sebagai santri dari pendiri NU KH. Mbah Hasyim Asy'ari.
Sebelum proses pembai'atan Kyai Faisol menyampaikan beberapa nasihat untuk seluruh kader Fatayat NU Ketapang, berikut nasihatnya:
1. Kader Fatayat NU harus Kreatif, Inovatif dan Manfaat bagi Umat.
2. Kenapa kita harus berkhidmat di Nahdlatul Ulama? Karena jamiyyah NU ini yang mendirikannya adalah para tokoh pendiri NKRI.
3. Nahdlatul Ulama adalah organisasi para ulama yang memiliki andil besar dalam memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ulama-ulama yang mendirikan NU merupakan para tokoh penggerak sehingga kemerdekaan Indonesia dapat terwujud.
4. Kepada seluruh pengurus NU untuk senantiasa berkhidmah di Nahdlatul Ulama dengan penuh keikhlasan. Jangan sampai terbersit dalam hatinya mengharapkan sesuatu apalagi dalam bentuk materi dan jabatan.
5. Para ulama NU dalam mencintai negara, maka warga NU akan berdiri di garda paling depan untuk membela kedaulatan NKRI, walaupun mendapatkan cacian dan teror.
6. Kita yang butuh NU, bukan NU yang butuh kita. NU dijaga oleh Auliya sampai sekarang.
7. Fatayat NU harus memandang bahwa problematika yang sering muncul di sekitar masyarakat adalah Kekerasan dalam media, Hoaks, Hate speech serta Propaganda atas nama Keagamaan
8. Dakwah keIslaman yang memberikan pengaruh cara berfikir Radikal, bahkan menjadi ajang rekrutmen sindikat Terorisme, hal ini menjadi perhatian sangat serius dan perlu terus diwaspadai.
9. Fatayat NU harus punya fungsi selain mampu sebagai Ibu Muda juga harus Mampu Berorganisasi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kematangan organisasi ditingkatan PC Fatayat maupun di tataran PAC Fatayat Se Kabupaten Ketapang.
10. LKD ini mempunyai tujuan yang luar biasa diantaranya, Meningkatkan kapasitas dan kualitas kader fatayat agar lebih kreatif, inovatif dan bermanfaat bagi umat. Kita tau wanita adalah tiang negara. Insyaallah kalau perempuan-perempuannya berkualitas maka negara pun akan maju.
11. Fatayat NU adalah perempuan-perempuan usia produktif, mereka mayoritas ibu-ibu muda. Diharapkan mereka ke depan bisa benar-benar bisa menjadi pendidik pertama di keluarga yang berkualitas.
12. arapan ke depan kader fatayat dapat menjadi ibu rumah tangga yang berkualitas, sehingga keluarganya sakinah, mawaddah warahmah dan anaknya akan menjadi anak yang shalih-shalihah. Karena anak yang cerdas akan lahir dari rahim Ibu yang cerdas. Keluarga merupakan institusi terkecil namun juga terpenting di tengah masyarakat. Di sinilah peran penting perempuan, khususnya di dalam proses pendidikan anak dalam sebuah keluarga.
13. Pelatihan-pelatihan yang dilakukan dalam organisasi hendaknya mampu MENGUBAH KADER YANG PASIF MENJADI AKTUF INTERAKTIF dengan masyarakat dan lingkungannya.
14. Harapan ke depan kader Fatayat dapat menjadi ibu rumah tangga yang berkualitas, sehingga keluarganya sakinah, mawaddah warahmah dan anaknya akan menjadi anak yang shalih shalihah. "Keluarga merupakan institusi terkecil namun juga terpenting di tengah masyarakat. Di sinilah peran penting perempuan, khususnya di dalam proses pendidikan anak dalam sebuah keluarga.
15. Menjadi kader militan dan loyal dalam berorganisasi secara lahiriah dan bathiniyah.
16. Konsep pengkaderan sebenarnya tidak hanya berhenti mengikuti pelatihan. Namun, selanjutnya kader diharapkan mampu berpikir dan bertindak untuk menjadi agen of change (agen perubahan) di masyarakat. Sebab, Fatayat NU merupakan banom berbasis usia muda.
Kontributor: Fahri
Editor: anuk