NU KETAPANG - Ketua Tanfidziyah PWNU Kalbar Dr. H. Syarif, MA. menegaskan terkait trilogi disiplin yang dicanangkan oleh PBNU. Maka diminta kepada semua jajaran pengurus NU disetiap tingkatan untuk disikapi menjadikan acuan dalam berharakah di NU.
Hal itu disampaikan Dr. Syarif saat memberikan sambutan pada acara Halaqoh Fiqih Peradaban di Gedung Sekretariat PCNU Ketapang, Senin (29/5/2023). Hadir sebagai pembicara pada kegiatan itu Wakil Ketua Umum PBNU KH. Zulfa Mustofa.
Ketua PWNU mengatakan, trilogi disiplin dimaksud adalah, Pertama, Pengurus NU harus disiplin aturan. Apapun yang dilakukan berkaitan dengan tata kelola organisasi wajib berbasis aturan. Di NU ada AD ARTI, Perkum (Peraturan Perkumpulan) dan Peraturan PB. Sebagai pengurus harus mentaati aturan.
Kedua lanjut Rektor IAIN Pontianak ini, Disiplin struktur, Sistem struktur ini yang di atas mengayomi, membimbing yang di bawah. Yang dibawah pun wajib mengaktualisasi. NU dalam disiplin struktur organisasi harus dalam suasana yang patuh, dan respek terhadap seluruh jenjang.
"Dan yang ketiga adalah disiplin kebijakan. Apa yang menjadi kebijakan PBNU, PWNU, PCNU, MWCNU dan Ranting tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan. Pilihannya satu untuk mengejewantahkan satu komando satu barisan," jelasnya.
Sebelumnya Dr. Syarif juga menyinggung tekait jenjang pengkaderan di NU, khususnya di Kalimantan Barat. Hal itu ia katakan sebagaimana yang disampaikan Ketua Umum PBNU Gus Yahya saat pelantikan PWNU Kalbar.
"Sampai bulan Desember mendatang adanya pelatihan 1 PD PKPNU (Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama) di 14 cabang NU di Kalbar, dan 1 kali di Pontianak menggelar PNK NU untuk pengurus wilayah. Dan Kabupaten Ketapang sebagaimana yang disampaikan Ketua PCNU barusan telah siap melaksanakan," katanya.
Ketua PWNU hadir di Ketapang bersama Rais Syuriyah PWNU Kalbar KH. Muhammad Ismail Ghofur dan salah seorang wakil ketua. Halaqoh dihadiri juga Wakil Bupati Ketapang H. Farhan, jajaran PCNU, MWCNU kecamatan dan Ranting, Banom NU dan undangan. (anuk).