NU KETAPANG
– Halaqah penguatan Aswaja dan politik kebangsaan Nahdatul Ulama (NU)
digelar di Aula Masjid Agung Al-Ikhlas Ketapang, Selasa (27/2) pagi.
Kegiatan ini juga sebagai rangkaian memeriahkan hari lahir ke-93 NU.
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Aswaja NU Center Jawa Timur, KH.
Ma'ruf Khozin, sekaligus sebagai nara sumber dalam kegiatan ini. Hadir
juga, Staf Ahli Bupati Ketapang Bidang Ekonomi, Keuangan dan
Pembangunan, Edy Junaidi.
Edy mengatakan, ketika berbicara tentang kebangsaan, ada baiknya
diingat kembali bahwasanya negara ini memiliki beberapa pilar
kebangsaan, yang menyanggah berdiri kokohnya persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. "Pilar penyangga suatu bangunan harus memenuhi syarat,
di samping kokoh juga harus sesuai dengan bangunan," katanya.
Menurutnya, apabila bangunan tersebut merupakan bangunan yang
permanen, maka tiang yang digunakan harus dari bahan yang kuat.
"Demikian juga halnya dengan negara kita. Karena negara dan bangsa kita
adalah negara dan bangsa yang besar, memiliki wilayah yang cukup besar,
maka agar tetap kokoh dan kuat, kita harus menjaga pilar-pilar
tersebut," jelansya.
Pilar-pilar yang dimaksud dia tersebut adalah Pancasila, UUD 1945,
NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan empat pilar kebangsaan. Menurutnya, satu
pilar yang kuat dan kokoh akan mampu menangkal berbagai jenis gangguan
dan ancaman dari luar. Suatu negara, dikatakan dia, pasti memiliki
sistem keyakinan, yang menjadi landasan hidup seluruh rakyatnya dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Nahdatul Ulama memiliki tanggung jawab yang besar terhadap masa
depan bangsa Indonesia. Sebagai konsekuensinya, Nahdatul Ulama tidak
bisa menafikan diri dari politik kebangsaan untuk mewujudkan cita-cita
kemerdekaan," ucapnya.
Mengenai cita-cita persatuan politik kebangsaan, NU, menurut dia,
harus menumbuhkan semangat saling menghargai, baik antaretnis, suku,
kedaerahan, agama, maupun golongan. Semangat ini, diungkapkan dia, harus
selalu dipupuk dan ditumbuhkan, dengan prinsip kekeluargaan sebagai
dasar semangat kebangsaan.
Dia mengajak kepada pengurus NU dan para tokoh agama untuk senantiasa
bersinergi positif dengan Pemerintah Daerah, agar semakin mampu
memantapkan tekad dan komitmen serta konsistensi dalam meningkatkan
peran tokoh agama. Dan yang tidak kalah pentingnya, menurut dia,
mengabdi menjadi yang terbaik di tengah-tengah masyarakat, khususnya
masyarakat Kabupaten Ketapang.
"Saya berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,
sekaligus dapat memperaktekan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara," pungkasnya. (afi)