Kyai Munawir Sahid dan M. Ali As'ad Pimpin MWCNU Air Upas Masa Khidmat 2024-2029


NU KETAPANG - Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Air Upas yang dilaksanakan hari Sabtu (1/6/2024) menetapkan Kyai Munawir Sahid sebagai Rais Syuriyah dan Ust. M. Ali As'ad sebagai Ketua Tanfidziah Masa Khidmat 2024-2029.


Ketua Tanfidziah MWCNU Masa Khidmat 2019-2024 Ust. Ahmad Daroini saat memberikan sambutan pada acara pembukaan mengatakan meskipun banyak kekurangan, namun kepengurusan masih berjalan apa adanya.


"Harapan besar semoga kepengurusan MWCNU Air Upas yg masa khidmat 2024-2029 bisa lebih baik dari kepengurusan sebelumnya," ungkapnya.


Sementara Camat Air Upas Nikodimus Erpan,SE.,M.A,.P. dalam sambutanya mengatakan NU sebagai organisasi terbesar sudah terbukti dari masa kemerdekaan dan sumbangsih terhadap negara indonesia tidak main-main.

 


Camat berharap NU dan organisasi lain di Air Upas sebagai perekat persaudaraan di masyarakat yang majemuk. Hal itu terus berlangsung dan dipertahankan sehingga masyarakat tetap aman, kondusif dan damai.


"Terima kasih kepada pengurus demisioner yang telah melaksanakan tugas-tugasnya, walaupun masih terdapat banyak kekurangan. Kepada pengurus terpilih semoga ke pengurusan MWCNU bisa lebih baik lagi," katanya.


Ketua PCNU Kabupaten Ketapang H. Satuki Huddin mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pengurus atas terselenggaranya konfercab MWCNU Air Upas Masa Khidmat 2024-2029.


Dikatakan, NU lahir 1926 sudah berkontribusi besar terhadap kemerdekaan RI. Ulama dan santri berdarah-darah, berkorban jiwa dan raga untuk mempertahankan NKRI. Bukti sejarah dengan munculnya Resolusi Jihad - 10 November (hari pahlawan).



"NU harus dikelola dengan baik, salah satunya dengan melaksanakan konfercab sesuai dengan instruksi PBNU. Dulu, pengurus cuma berkumpul, bermusyawarah dan dipilih setelah itu di SK kan oleh PCNU Kab Ketapang," katanya.


Dikatakan lebih lanjut, Mengapa NU harus dibentuk? Setidaknya menurut Ketua PCNU Ketapang ada tiga alasan. Pertama, NU sebagai benteng aqidah Ahlussunah wal jama'ah. Sehingga tidak mudah dirusak oleh faham-faham dan aliran-aliran di luar ahlussunah wal jama'ah.


"Kedua, bahwa NU sebagai pengawal akhlak bangsa: salah satu bentengnya adalah pondok pesantren. Ketiga, NU sebagai penyanggah NKRI. Semoga MWCNU AIR UPAS lebih maju," katanya.


Konferensi MWCNU Air Upas selain dihadiri Ketua PCNU Ketapang,, hadir juga Camat Air Upas, jajaran MWCNU, Banom dan Pengurus Ranting NU. 


Kontribusi: Rahmad

Editor: anuk

أحدث أقدم
.



.