NU KETAPANG - Kemarau yang berkepanjangan di Kabupaten
Ketapang, sehingga terjadi kekeringan dan kebakaran dimana-mana, khususnya
dibeberapa kecamatan di Kabupaten Ketapang. Kondisi ini semakin parah dengan kabut
yang tidak berkesudahan, polusi udara sudah tidak sehat lagi, ditambah lagi
sumur semakin kering.
Menghadapi kondisi yang demikian, Pemerintah Daerah Kabupaten
Ketapang telah mempasilitasi bersama ormas-ormas Islam dan beberapa instansi
terkait telah mengadakan rapat guna membahas akan dilaksanakannya Shalat Istisqa’
(meminta hujan).
Rapat dilaksanakan pada hari Kamis (12/9) bertempat di Pemda
Ketapang, dihadiri antara lain dari Kantor Kemenag Ketapang, Ketua Majelis
Ulama Indonesia (MUI) Ketapang, Pengurus Cabang NU Ketapang, Pengurus
Muhammadiyah, Pengurus Yayasan Al-Ikhlas Ketapang dan beberapa unsur terkait lainnya.
Ketua MUI Ketapang KH. Moh. Faisol Maksum mengatakan, hasil
kesepakatan rapat bersama Pemda Ketapang, tokoh agama dan masyarakat memutuskan
bahwa Shalat Istisqa’ akan dilaksanakan pada hari Ahad, tanggal 15 September
2019. Acara dimulai pada pukul 07.00 wib pagi bertempat di halaman Masjid Agung
Al-Ikhlas Ketapang.
Kiyai Faisol yang ditunjuk dalam rapat sebagai imam dan
khatib Shalat Istisqa, menghimbau kepada seluruh umat Islam di Ketapang dan
sekitarnya, baik laki-laki dan perempuan, tua dan muda maupun anak-anak agar
bisa hadir bersama-sama untuk melaksanakan Shalat Istisqa’. Dia juga meminta
untuk bisa melaksanakan puasa selama tiga hari.
“Insyaallah hari Ahad kita akan adakan Shalat Istisqa’,
sebelum pelaksanaannya, mulai besok kepada umat Islam dihimbau supaya puasa
sunnah selama tiga hari, sambil banyak bertaubat dan banyak beristighfar meminta
ampun kepada Allah SWT, agar hajat kita dikabulkan oleh Allah SWT.” Pinta Rais
Syuriah Pengurus Cabang NU Ketapang. (NUK).