ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠّﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ
ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩُ ﻭَﻧَﺘُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻭَﻧَﻌُﻮْﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ
ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ
ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ . ﺍَﺷْﻬَﺪُ ﺍَﻥْ ﻻَ ﺍِﻟﻪَ ﺍِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ ﺷَﺮِﻳْﻚَ
ﻟَﻪُ ﻭَﺍَﺷْﻬَﺪُ ﺍَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا.
ﺍَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ : ﻓَﻴَﺎﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ : ﺍُﻭْﺻِﻴْﻜُﻢْ
ﻭَﻧَﻔْﺴِﻲ ﺑِﺘَﻘْﻮَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﻃَﺎﻋَﺘِﻪِ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗُﻔْﻠِﺤُﻮْﻥَ . ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
ﻓِﻰ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﺍﻟْﻜَﺮِﻳْﻢِ : ﻳَﺎﺍَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺍَﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ
ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺍِﻻَّ ﻭَﺍَﻧْﺘُﻢْ ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥ
Kaum muslimin sidang Jum’ah rahimakumullah,
Marilah kita bersama-sama meningkatkan kadar takwa kita
kepada Allah SWT, dalam arti menjalankan
segala perintah-perintahNya serta berusaha menjauhi segala
larangan-laranganNya.
Jama’ah rahimakumullah, di dalam surah al-Insyirah ayat 5
dan 6 Allah SWT berfirman :
فَإِنَّ
مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرًا ٥ إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ
يُسۡرٗا ٦
“Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah : 5-6).
Ibnu Jarir r.a meriwayatkan dari al-Hasan r.a sebagaimana
yang dikutip dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir bahwa Nabi SAW pernah keluar rumah
pada suatu hari dalam keadaan senang dan gembira, seraya berkata : “Satu
kesulitan itu tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan (beliau mengucapkan
sampai 3 kali), sesungguhnya bersama kesulitan itu terdapat kemudahan”
Dari ayat dan hadits di atas, dapatlah kita fahami bahwa
sejatinya ketika kita mendapati kesulitan, justeru pada saat yang sama Allah
SWT memberikan lebih banyak kemudahan. Dalam surah al-Insyirah itu, Allah SWT
mengulangi sampai dua kali secara berturut-turut menunjukkan penguatan janji
kepada hamba-hambaNya untuk tidak cepat berputus asa, menyerah dan pasrah
apabila menghadapi berbagai kesulitan. Justeru kemudahan yang diberikan akan
jauh lebih banyak dibandingkan dengan kesulitan yang acapkali kita hadapi.
Kesulitan yang dimaksud tentu semua aspek kehidupan kita, baik kesulitan
ekonomi, kesulitan dalam menghadapi sebuah perkara termasuk kesulitan dalam
beribadah, disebabkan kondisi alam, kondisi fisik dan sebagainya.
Terkait dengan asbab terakhir ini, kita bersama beberapa
waktu yang lalu saat Allah SWT memberikan ujian berupa pandemic Covid-19, ada
anjuran bahkan larangan untuk mengadakan kerumunan, dan sudah barang tentu hal
ini berpengaruh pada pelaksanaan ibadah misalnya shalat yang memang utamanya
dilaksanakan secara berjamaah. Pada saat kita ingin menyempurnakan ibadah kita,
pada saat yang sama kitapun dituntut berikhtiar lahir dan batin untuk
menghindari pandemic tersebut. Nah pada saat kita mengalami kesulitan itulah,
sesunguhnya justeru Allah memberikan berbagai rukhshoh atau keringanan dalam
beribadah yang pahalanya tidak mengurangi sedikitpun bila dilaksanakan dalam
kondisi normal.
Di luar kasus ini, dalam kehidupan sehari-hari kita kadang
dihadapkan pada sesuatu yang dilematis. Contoh kecil, misalnya kita melakukan
safar atau perjalanan lewat darat dari Ketapang menuju Pontianak. Tentulah
tidak bisa dilaksanakan ibadahnya seperti dalam keadaan normal, dan dengan
kasih-sayang yang diberikan Allah, kita diberi kemudahan dengan cara shalat
dijama’-qashar. Saat dalam kondisi fisik
yang tidak mampu berdiri, kita diperbolehkan shalat sambil duduk, berbaring,
telentang bahkan bisa hanya dengan isyarat, tentu untuk keadaan yang sangat
akut. Demikian pula ibadah puasa, dan ibadah-ibadah yang lainnya.
Jamaah raimakumullah,
Inilah Islam, agama yang penuh kasih sayang kepada
pemeluknya. Tidak ada alasan bagi kita untuk bermalas-malasan beribadah, hanya
lantaran kesulitan yang sebenarnya mudah untuk diatasi. Demikian pula
kesulitan-kesulitan yang lain, ekonomi misalnya. Jangan mudah berputus asa.
Sebab rezeki itu pasti akan Allah limpahkan kepada kita, pada saat yang tepat
dan sesuai dengan kadar kebutuhan kita. Jangan merasa iri dengan rezeki orang
lain, karena bukankah kita tidak tahu bagaimana dia mendapatkannya.
Mudah-mudahan kita dijauhkan dari kesulitan-kesulitan,
mudah-mudahan kita menjadi jiwa-jiwa yang sabar dalam menghadapi semua ujian
dan cobaan, mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang selalu
optimis bahwa semua masalah pasti ada solusinya, semua kesulitan pasti disertai
dengan berbagai kemudahan. Aamin ya mujibassailin.
وَٱلۡعَصۡرِ
١ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ
٢ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ
وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ ٣
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ.
وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ
اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ
اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْم فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ
لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ
وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ
فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ
بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ
اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ
وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ
اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ
وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ
الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ
خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ
قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ
وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ َ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ
عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَناَ
وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ،
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ
وَسَلاَمٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ ، وَصَلَّى
اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ
وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ
وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Penulis : Ust.
Muhammad Nashir Syam, M.Pd.I.
(Wakil Sekretaris
PCNU Kabupaten Ketapang)