Bagaimana Menyikapi Korban Virus Corona Meninggal Dunia, Ini Jawaban Kiyai Faisol


NU KETAPANG - Karena ketebatasan Alat Perlindungan Diri (APD) yang dimiliki masyarakat, sebaiknya jenazah korban virus Corona, ditangani oleh Pemerintah.

Pernyataan itu disampaikan Kiyai Moh. Faisal Maksum, hari ini Selasa (03/03), ketika menjawab pertanyaan SOROT 10, tentang bagaimana masyarakat harus menyikapi, jika korban virus Corona meninggal dunia.

"Dan keluarga korban musti memahami, meskipun ada keinginan untuk mengurus jenazah sendiri. Tapi karena keterbatasan APD di masyarakat maka sebaiknya pengurusan jenazah oleh pemerintah yang petugas-petugasnya memiliki fasilitas APD." Kata Kiyai Faisol.

Namun, kata Ketua Umum MUI Kabupaten Ketapang ini, pengurusan jenazah tetap perlu memperhatikan agama, tradisi dan budaya korban. Untuk umat Islam, misalnya, tetap harus dimandikan atau tayamum dan disembahyangkan.

Walau korban tetap terbungkus kantong mayat yang berfungsi sebagai kain kafan. Untuk kondisi darurat ini bisa dilakukan, dan mengingat kemungkinan adanya ancaman penularan kepada pihak pihak yang mengurus pemandian jenazah dan lain-lain, karena peralatan yang terbatas.

Menurut Kiyai Faisol yang juga sebagai Rais PCNU Ketapang ini, sebenarnya cara memandikan jenazah itu sama. Yang menjadi perbedaanya adalah alat yang dikenakan oleh orang yang memandikan pada jenazah yang disebabkan penyakit menular. Di antaranya topi, plastik, kacamata, masker dan celemek (jas hujan), kaos tangan dan sepatu boat.

"Alat-alat yang tersebut digunakan tersebut merupakan Universal Precation (UPI) atau kewaspadaan umum sesuai dengan standart yang diberikan dinas kesehatan dan WHO," Kata Kiyai Faisol.

Sumber berita dan foto : Yasmin Umar SOROT 10

Lebih baru Lebih lama
.



.