PCNU Ketapang Minta Pengurus Tidak Beropini Terkait Tewasnya Enam Anggota FPI


NU KETAPANG - Ketua Tanfidziah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ketapang Drs. H. Satuki Huddin, M.Si. meminta kepada seluruh jajaran pengurus NU, Lembaga dan Banom di semua jenjang untuk sementara menahan diri dulu untuk tidak beropini terkait dengan kasus tewasnya enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Jakarta.


Ajakan itu disampaikan H. Satuki dihadapan jajaran pengurus NU Ketapang, Lembaga dan Banom NU pada saat melaksanakan acara Istighotsah dan Do'a Bersama menyongsong Pemilukada 2020 di Sekretariat PCNU Ketapang, Selasa (8/12) malam.


"Sebagai pengurus NU, Lembaga dan Banom  NU, kita untuk sementara menahan diri dulu untuk tidak berkomentar, karena ini sudah menjadi domainnya kepolisian untuk mengusut secara tuntas. Karena tadi kita sudah membaca di media sosial ada dua versi, masing-masing pihak mengkalim kebenaran pernyataannya. Dan sampai hari ini masih belum memastikan versi yang mana yang benar." Katanya.


Baca juga:


Akan tetapi H. Satuki bisa memaklumi jika ada pengurus yang hanya mengomentari dan beradu argumentasi di WA group intern, itu silakan dan sah-sah saja, paling tidak mempertajam wawasan pengurus. "Mempertajam bagaimana menganalisa suatu keadaan, situasi yang terjadi saat ini. Tidak apa-apa, anggap sebagai latihan. Hanya saja saya minta, jangan sampai ada yang mengkalim bahwa itu menjadi suatu kebenaran yang mutlak." Ujarnya.


Sampai dengan hari ini menurut H. Satuki, PBNU belum memberikan pernyataan sikap. Tetapi terlepas dari itu semuanya, PCNU berserta Lembaga dan Banom yang ada di Ketapang untuk sepakat dan tetap komitmen dengan apa yang telah disampaikan melalui himbauan pada waktu Rapat Koordinasi PCNU Kabupaten Ketapang pada tanggal 22 Nopember 2020.


"Bahwa kita ingin supaya punya komitmen bersama-sama menjaga situasi dan kondisi kebangsaan hari ini supaya tetap kondusif. Kita tidak ingin terprovokasi dan terjebak dengan berbagai upaya dari kelompok-kelompok tertentu untuk mengadu domba, menghasut, memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang sudah terbangun selama ini dengan baik." Tegasnya.


Baca juga:


Sebagai pengurus NU dengan seluruh banom  mempunyai kewajiban moral untuk menjaga. Menjadi bagian dari tanggung jawab terhadap masalah-masalah kebangsaan. Kepada para ulama, habaib, kiyai dan Ust serta seluruh pengurus NU di semua jenjang untuk bersama-sama memberikan kesejukan. jangan sampai dampak di Jakarta berdampak kepada di daerah khususnya Ketapang. 


"Oleh karena itu, kita antisipasi sedini mungkin, bersama-sama menciptakan kondisi Ketapang agar tetap kondusif. Upayakan untuk menghindari adanya konflik-konflik horisontal. Kalau adanya ketegangan-ketegangan harus secepatnya selesaikan dengan cara pendekatan persuasif dan dialog. Sehingga nantinya tidak bermuara kepada perpecahan diantara kita selama anak bangsa khususnya sesama umat Islam." Pinta H. Satuki. 


Pembacaan Istighotsah malam tadi dipimpin  Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Ketapang KH. Moh. Faisol Maksum, dilanjutkan dengan Do'a Bersama dipimpin Wakil Rais KH. Abdullah Al-Faqir dan Syekh Amir Muhammad Abdul Quddus. Tampak hadir sejumlah pengurus harian, lembaga dan perwakilan seluruh Banom NU Ketapang. (anuk).


Lebih baru Lebih lama
.



.