Setelah 41 Malam, Kegiatan Jam'iyah Tombo Ati Ditutup Rais Syuriyah NU Ketapang


NU KETAPANG - Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ketapang Drs. KH. Faisol Maksum resmi menutup rangkaian kegiatan Safari Jam'iyah Sholawat Tombo Ati yang diadakan di Pondok Pesantren Tombo Ati, Kamis (1/07/2021).


Safari Jam'iyah Sholawat Tombo Ati yang digagas oleh Ustad Muhammad Amin dan KH.Nasrullah Maksum ini telah digelar selama 41 malam, dimulai pada tanggal 22 Mei sampai 1 Juli 2021 di berbagai Kecamatan Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara. 


Ihya Ulumuddin selaku Panitia kegiatan ini mengatakan bahwa Sholawat tombo ati diambil dari kata "Tombo Ati" yang dalam bahasa jawa itu artinya obat hati, agar majelis ini menjadi sebab terobatnya penyakit-penyakit hati didalam diri kita terutama. 


Baca juga:


"Obat hati itu ada lima perkaranya, yang pertama baca Qur'an dan maknanya,  kedua salat malam, ketiga berkumpullah dengan orang saleh, keempat perbanyaklah berpuasa, dan kelima yaitu zikir malam." ujar Ihya. 


Ihya menambahkan harapan kedepannya kegiatan safari tombo ati ini semakin dicintai oleh masyarakat yang ada di ketapang dan sekitarnya.


"Mudah mudahan safari sholawat tombo ati ini bisa mengajak masyarakat untuk  bersholawat agar mendapatkan syafa'at nanti di yaumil akhir, dan semoga kedepannya kegiatan ini bisa menjelah dan mendatangi para jamaah yang ada di seluruh Ketapang dan sekitarnya." tambahnya. 


Baca juga:


Kegiatan ini juga turut mengundang Wakil Bupati Kabupaten Ketapang, MUI, PCNU, Pimpinan pondok-pondok pesantren, banom - banom NU,  dan dimeriahkan oleh seluruh tim Hadroh Sekabupaten Ketapang main bersama atau berkolaborasi kurang lebih 130 pemain hadroh dan 30 vocalis.


Pada malam puncak kegiatan Safari Sholawat Tombo Ati mendatangkan 2 penceramah yaitu Habib Abdul Wahid dan Habib Riziq Al-Qadrie. 


Didit Priansyah selaku kader PMII Ketapang yang juga merupakan banom dari NU menyampaikan harapannya dalam kegiatan ini semoga untuk masyarakat dan juga kader PMII ini sendiri tetap bisa terjalin di kegiatan - kegiatan seperti ini yang bernilai ibadah. 


"Jangan pernah bosan menebar benih-benih kebaikan, jangan pernah bosan hadir di majelis ilmu. Mudah-mudahan kita semua yang hadir benar-benar bisa meraih keutamaan yang disampaikan oleh para Al Paqir." ujarnya.


Kontributor : Riska

Editor : anuk


Lebih baru Lebih lama
.



.