Ciptakan Jurnalis Handal, NU Ketapang Ikutkan Kelas Jurnalistik NU Online


NU KETAPANG - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ketapang mengutus tiga orang peserta pelatihan Kelas Jurnalistik NU Online secara daring. Tiga nama tersebut adalah Fachrul Rizal, Riska Ardiana Dian Septyani dan Diana Fauziah. 


Pelatihan Kelas Menulis Jurnalistik diadakan oleh Situs Resmi NU Online. Pelatihan berlangsung selama dua bulan, dalam delapan pertemuan setiap Sabtu pukul 10.00-12.00 WIB, dimulai 14 Agustus hingga 2 Oktober 2021.

 

Diana Fauziah salah satu peserta dari NU Ketapang mengatakan, kegiatan Kelas Jurnalistik diikuti 94 peserta. Mereka berasal dari berbagai utusan yang direkomendasikan NU dan peserta umum seluruh Indonesia. 


"Peserta yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias untuk belajar menjadi jurnalis yang handal. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah peserta yang mengikuti pelatihan Kelas Jurnalistik hari ini." Katanya, Sabtu (14/08) petang.


Baca juga:


Dikatakan, pada pertemuan perdana pelatihan hari ini, Ahmad Mukafi Ni’am selaku Pemred NU Online berharap dengan diadakan kelas jurnalistik, kedepannya nanti akan menjadikan para peserta sebagai jurnalis-jurnalis yang profesional dan mengembangkan media NU di tempat masing-masing.


"Kelas jurnalistik ini hanya sebagai pintu pembuka. Perjalanannya ke depan adalah bagaimana kalian bisa implementasikan ilmu yang didapat kepada blog NU masing-masing”. Kata Diana, menirukan harapan Pimred NU Online, yang di tahun 2020 sebagai peringkat pertama dari 100 situs-situs Islam Indonesia berdasarkan penelusuran rangking di Alexa.


Ditambahkan Diana, kegiatan tersebut diisi dengan penyampaian materi oleh narasumber yang sudah ahli, kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Diakhir diskusi para peserta di berikan tugas menulis sesuai dengan tema yg sudah di berikan oleh panitia.


Dilansir dari laman Situs NU Online, dalam pelatihan kelas Jurnalistik, dibahas antara lain dasar-dasar jurnalistik meliputi jurnalisme online, tugas pewarta, tata cara penulisan warta, reportase, teknik wawancara, dan penyuntingan tulisan. Dalam kelas, peserta diajak menguasai berbagai teori kewartawanan melalui praktik menulis atau langsung terjun ke lapangan. Tujuannya agar peserta memiliki kemampuan dasar untuk menjadi pewarta.

 

Baca juga:


Pendekatan pembelajaran yang dilakukan meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi, pemecahan masalah, dan pendampingan menulis. Peserta juga diberikan tugas penyajian karya jurnalistik berupa warta dan praktik wawancara.

 

Usai pelatihan ini, peserta akan mendapatkan sertifikat, berjejaring dengan penulis NU Online, dan berkesempatan menjadi kontributor tetap NU Online maupun media-media jaringan NU Online. (anuk).


Lebih baru Lebih lama
.



.