Bertemu Ketum PBNU, H. Satuki: NU Harus Kuat, Solid dan Satu Komando


NU KETAPANG - PBNU hari ini dihadapkan dengan tugas berat. Tugas itu tidak hanya dalam lingkup lokal dan nasional, bahkan internasional. Program-program PBNU bukan hanya program nasional, tapi juga program lintas negara. Banyak tawaran dari negara-negara lain untuk kerjasama dengan PBNU, karena PBNU dianggap lembaga yang strategis.


Demikian penjelasan Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ketapang H. Satuki Huddin pada rapat PCNU Ketapang tadi malam, Ahad (26/06), ketika ia menyampaikan hasil pertemuannya dengan Ketua Umum PBNU Gus Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU Gus Syaifullah Yusuf di Gedung PBNU Jakarta, Jum'at (24/06/2022) siang.


Kehadiran Ketua NU Ketapang bersama seluruh ketua PCNU kota/kabupaten se Kalimantan Barat di PBNU adalah dalam rangka memenuhi undangan Ketua Umum PBNU pada rapat koordinasi bersama seluruh ketua PCNU kota/kabupaten se Kalimantan Barat.


"Untuk mewujudkan program-program itu, maka menurut Gus Yahya, PBNU tidak bisa bekerja sendiri tanpa didukung dengan kekuatan, mulai dari PW, PC sampai level bawah," kata H. Satuki menirukan ucapan ketum.


Oleh karena itu, lanjut H. Satuki, ketua umum menghendaki NU harus kuat, solid dan NU harus satu komando. Tidak menimbulkan masalah dan juga tidak boleh nanti PWNU dan PCNU jalan masing-masing. 


"Konferensi Wilayah Kalbar jangan sampai menimbulkan masalah. Konferensi harus dijadikan forum memperkuat barisan NU, mulai dari bawah hingga pusat. Begitulah penegasan ketua umum kepada kami," jelas H. Satuki.


Sebab, mana mungkin akan bisa bekerjasama dengan negara-negara lain dan bisa menjalankan program-program nasional jika NU tidak kuat, baik secara kelembagaan dan Sumber Daya Manusia (SDM). Sementara konsekwensinya semua pekerjaan itu harus ada pertanggungjawaban, baik secara administrasi maupun moral.


Menyinggung masalah Konferensi Wilayah VIII Kalbar, H. Satuki menjelaskan, tidak ada penggiringan dari Ketum PBNU untuk memilih calon tertentu. Hanya saja, PBNU menginginkan figur yang terpilih adalah memiliki kriteria yang diharapkan bisa mengawal program-program NU ke depan dan tidak menimbulkan masalah dimasyarakat.


Pada pertemuan itu juga, penguatan sistem berbasis IT (Information Technology) menjadi perhatian serius PBNU, karena hari ini dan ke depan semua program-program PBNU menggunakan sistem digital berupa aplikasi. Makanya Ketua Umum meminta kepada pengurus agar bisa bertransformasi bidang IT dimasing-masing tingkatan pengurus.


Jadi, dipanggilnya seluruh Ketua PCNU untuk menghadap Ketua Umum menurut ia bukan hanya untuk persoalan calon ketua PWNU ke depan, tetapi ada yang lebih subtansi yang dibicarakan untuk mengawal program-program PBNU ke depan. Supaya NU bisa memberikan manfaat untuk masyarakat warga NU terutama bangsa dan negara.


Lebih lanjut Ketua NU Ketapang menjelaskan, program yang saat ini digalakkan oleh PBNU adalah penguatan bidang ekonomi, pendidikan, kaderisasi dan transformasi bidang IT. Kerjasama itu sudah ditandai dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) dengan beberapa kementerian dan pihak luar negeri. 


"Bagi PCNU Kabupaten Ketapang, kami siap untuk mengawal program-program PBNU tersebut, dan tentunya PCNU Ketapang juga akan siap merealisasikan kebijakan-kebijakan PBNU di tingkat cabang sampai MWCNU dan ranting" ungkapnya.


Rapat di Sekretariat PCNU Ketapang malam tadi dihadiri, Rais Syuriyah PCNU Ketapang KH. Moh. Faisol Maksum, sekretaris tanfidziyah, Wakil-Wakil Tanfidziyah, Wakil-wakil sekretaris dan ketua lembaga. (anuk).


Lebih baru Lebih lama
.



.