Berusia 100 Tahun, Veteran ini Disantuni LAZISNU Ketapang


NU KETAPANG - Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Ketapang menyalurkan bantuan berupa uang, beras dan kebutuhan pokok lainnya kepada sepuluh veteran di Kabupaten Ketapang.


Penyaluran bantuan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu (3/9/2022). Aksi sosial LAZISNU Ketapang ini menggandeng Kapten Infanteri Kondim 1203 Ketapang Pasiter (Kepala Seksi Teritorial) Yulianto dan Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Ketapang serta di dampingi Babinsa setempat.


Ketua LAZISNU Ketapang Muhammad Maniri mengabarkan sampai hari ini sudah tujuh orang yang sudah disantuni ke kediaman para veteran yang tersebar di Ketapang. Kemudian satu orang di Sungai Sirih, Kecamatan Matan Hilir Selatan.


"Insyaallah besok kami akan meluncur ke Batu Tajam, Kecamatan Tumbang Titi. Ada dua orang di sana yang harus kami santuni

Kami akan berangkat bersama dari Kodim dan dan pengurus LVRI," ujar Maniri, Sabtu (3/9/2022).


Menurut Maniri, bantuan diserahkan langsung kepada yang bersangkutan. Dengan rasa syukur mereka sampaikan ucapan terima kasih kepada NU Ketapang yang turut peduli kepada mereka, para veteran yang masih ada di Kabupaten Ketapang.


Ada yang mengharukan mendengar kisah dari salah satu matan pejuang kemerdekaan yang dikunjungi, ia adalah Pak Muslimin yang saat ini bertempat tinggal di Sungai Sirih, Matan Hilir Selatan. 


Pria ini kata Maniri hingga saat ini usianya sudah memasuki satu abad. Lahir pada tahun 1922. Mulai hijrah ke Ketapang pada tahun 1965. Ingatan dan penglihatan masih baik, kendati pendengaran sudah mulai terganggu. 


"Bahkan lagu-lagu komando masa perjuangan dulu, masih beliau ingat dan dinyanyikan dengan lantang dan sempurna dihadapan kami. Hingga dari Kodim pun ikut merekam," tutur Maniri.


Ingatannya masih kuat kata Maniri, hingga beliau menceritakan masa perjuangannya ketika masih di Jawa, bergerilya dengan berjalan kaki dari Jawa Timur ke Jawa Tengah menempuh perjalanan enam bulan. 


"Dengan peralatan seadanya, berupa parang, arit dan bambu, namun tidak menyurutkan semangatnya untuk memperjuangkan merdekanya bangsa ini, walau nyawa taruhannya," kata Maniri menyampaikan kisah Pak Muslimin.


Bagi Pak Muslimin, memaknai hidupnya adalah dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Diusianya yang sudah senja itu, ia hanya berharap agar terus memelihara, merawat dan mencintai bangsanya.


Lebih lanjut Maniri menjelaskan, bahwa santunan yang diberikan LAZISNU Ketapang adalah dalam rangka momen HUT RI ke-77 ikut peduli kepada para pejuang bangsa ini. Dimana menurutnya harus kita hargai dan hormati tanpa harus melupakan jasa-jasa yang ikut andil mengorbankan seluruh jiwa raganya.


"Karena jasa mereka juga bangsa Indonesia menikmati kemerdekaan, dan seperti yang sekarang kita nikmati. Maka bersyukurlah kita kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada para pejuang bangsa ini," pungkas Maniri. (anuk).


Lebih baru Lebih lama
.



.