NU KETAPANG - Wakil Rais
Suriyah Pengurus Cabang NU Ketapang masa khidmat 2014-2019 KH. M. Hory Asiman,
BA. mengatakan generasi muda NU Ketapang tidak boleh larut dalam arus
globalisasi yang berpotensi menggerus budaya bangsa. Sebagai ujung tombak NU
dimasa depan, mereka harus mempunyai jati diri dan terus memperkokoh diri
dengan nilai-nilai ke Aswajaannya.
“Saat ini arus globalisasi terutama
di bidang informasi menancapkan pengaruhnya di kalangan generasi muda. Karena
itu, yang penting wajib membentengi diri dengan ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah.
Di situ sudah jelas bagaimana kita harus menyikapi arus globalisasi dan
serangan budaya yang begitu kencang," Tutur Kiyai Hory.
Baca: Terpilih Ketua NU Ketapang, Ini Yang Yang Akan dilakukan Satuki
Baca: Kiyai Faisol: NU Ketapang Harus Banyak Mencetak Kader
Baca: Kiyai Faisol: NU Ketapang Harus Banyak Mencetak Kader
Pengajar Ponpes Baitul Atieq
Ketapang ini sempat menyebut generasi muda NU Ketapang jangan menjadi generasi dengan
istilah “Islam Kos-Kosan”, artinya sebagai generasi muda NU jangan sampai memahami
dan menjadikan agama hanya sebagai pengisi kebutuhan. Ketika butuh diambil,
sebaliknya ketika tidak butuh malah dibiarkan.
“Karena mereka bukan pemilik
rumah, cuma ngekos, maka mereka pun tidak peduli dengan kerusakan rumah yang
mereka tempati. Karena sebentar-sebentar mereka pergi dan kembali saat butuh.
Orang NU jangan berperilaku agama seperti itu. Untuk itu saya mengajak kepada
generasi muda NU Ketapang agar memperkuat paham keaswajaan annadliyah sebagaimana yang
diamalkan ulama-ulama kita di NU.” Pungkas Kiyai M. Hory Asiman. (msh).