Zulkarnain: Tiga Bentuk Jihad Yang Harus Dilakukan Seorang Santri



NU KETAPANG - Ditetapkannya Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada tanggal 22 Oktober, maka tentu patut disyukuri. Dan penetapan ini merupakan keistimewaan, sebuah apresiasi dan pengharagaan yang besar khususnya kepada santri di negeri ini. Demikian dikatakan Sekretaris PCNU Ketapang H. Muhammad Zulkarnain, S.Ag saat memberikan sambutan mewakili Ketua PCNU yang berhalangan hadir, pada acara pembukaan kegiatan HSN , Selasa (15/10) di Hypermart Citimall Ketapang.

H. Muhammad Zulkarnain, S.Ag., mengatakan bahwa jika dulu Resolusi Jihad dikeluarkan oleh Hadratussyekh Hasyim Asy’ari dengan mengangkat senjata untuk berjuang melawan penjajah, maka hari ini jihad itu bukan lagi mengangkat senjata sebagaimana para pejuang pendahulu kita para ulama, santri dan pejuang lainnya.

Menurut Zulkarnain, dengan mengutip pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Dr. Sa’id Agil Siradj, MA, bahwa jihad dimaksud ada tiga yang harus kita glorakan dengan momentun HSN ini, pertama adalah jihad melawan anarkisme, radikalisme dan terorisme. Maka sebagai santri tentu diharapkan turut andil untuk menjaga dan bekerjasama dengan aparat terkait untuk menjaga negeri ini agar tetap aman.

Menjadi kometmen santri, bahwa seorang santri harus bisa menjaga dan mengedepankan sikap santun dan kemanusiaan. “Kita tampakkan bahwa Islam adalah santun dan Islam itu rahmatan lil ‘alamin, maka santrilah yang harus mengawalnya, dan jangan sampai ada citra negatif dimana Islam itu identik dengan terorisme.” Kata Zulkarnain.

Kemudian yang kedua adalah jihad melawan kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan. Sebagai santri tidak bisa menutup mata dengan melihat realitas tingkat pendidikan yang masih rendah, keadaan perekonimian yang memprihatinkan, demikain pula masih banyak hidup keterbelakangan, dan ini menurut Zulkarnain, tidak sedikit yang dialami oleh orang Islam sendiri.

“Maka sebagai santri kita harus bisa berperan aktif dalam rangka untuk mengatasi persoalan kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan ini, dengan memberikan dorongan agar saudara kita memiliki tingkat kepedulian dibidang pendidikan dan kesejahteraan hidupnya.” Ujarnya.

Dan yang ketiga, dengan mengutip pernyataan Ketum PBNU adalah jihad memerangi narkoba. Menjadi keprihatinan bersama dengan maraknya peredaran narkoba di negeri ini. Oleh karena itu sebagai santri tentu jangan sampai membiarkan keadaan ini. “Mari bersama-sama dengan mendukung aparat kita untuk memerangi narkoba, mari jaga jangan sampai daerah Ketapang menjadi sarang peredaran narkoba.” Kata Zulkarnain. (anuk).



Lebih baru Lebih lama
.



.