Menyibak Tabir Lailatul Qadar


NU KETAPANG - Bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat dan ampunan.  Bulan penuh keberkahan dan dan berlipat pahala kebaikan. Khususnya pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, karena pada sepuluh hari terakhir itu Allah memberi kita lailatul qadar atau malam kemuliaan.

Allah SWT berfirman :
لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٞ مِّنۡ   أَلۡفِ شَهۡرٖ ٣ 
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan” (QS. Al-Qadar : 3)

Buya Hamka dalam tafsirnya Al-Azhar, mengatakan bahwa “alfi syahrin” atau seribu bulan dalam ayat tersebut menunjukkan demikian besarnya pahala kebaikan yang dilipatgandakan oleh Allah SWT. Maka beruntunglah bagi mereka yang mendapati lailatul qadar itu dengan memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada-Nya karena semua doa akan dikabulkan, pintu-pintu rahmat dan pintu-pintu ampunan akan dibukakan baginya. 
 
“Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat jibril dengan izin rabb-Nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS. Al-Qadar : 4-5).

Dari Imam Malik  r.h meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah SAW merenungkan umur–umur umat manusia sebelumnya yang bisa mencapai ratusan tahun dibandingkan dengan umur umat Islam yang lebih pendek. Beliau khawatir apakah ibadah umatnya dapat menyamai ibadah umat nabi terdahulu. Akhirnya Allah memberikan Lailatul Qadar yang “nilai”nya lebih baik dari seribu bulan.

Pertanyaannya adalah : kapankah lailatul qadar yang dinanti itu tiba ? Ada beberapa hadits sebagaimana yang dinukil dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir, bahwa lailatul qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir tanggal–tanggal ganjil di bulan Ramadhan.

التمسوها فى العشرالاواحر من رمضان فى تاسعة تبقى فى سابعة تبقى فى خامسة تبقى
 “Carilah lailatul qadar itu pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, pada sembilan hari tersisa, tujuh hari tersisa atau lima hari tersisa” (HR. Al-Bukhari dari Abdullah Ibnu Abbas r.a).

Bermujahadahlah untuk mendapatkannya. Karena sesungguhnya, lailatul qadar itu tidak akan kita dapatkan hanya dengan tidur dan duduk termenung. Tetapi ia akan kita rasakan, akan kita peroleh dengan bermujahadah atau bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya.

من قام ليلة القدرايمانا واحتسابا غفرله ماتقدم من ذنبه 
“Barangsiapa yang bangun (untuk mendirikan shalat) pada lailatul qadar karena iman dan mengharap ridha Allah, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu” (HR Bukhari dari Abu Hurairah ra).

Sayyidah Aisyah r.a pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah jika aku ingin mendapatkan lailatul qadar doa apakah yang  sebaiknya aku panjatkan ?” 
Beliau menjawab : 
اللهم انك عفو تحب العفو فاعف عني
“Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai maaf, karenanya berikanlah maaf kepadaku”.

Kepak sayap elang menukik di angkasa
Kawanan semut bersembunyi di rumpun bambu
Mari munajat kepada Allah Yang Maha Kuasa
Semoga Virus Corona cepatlah berlalu

Wallahul Muwafiq …

Penulis: Muhammad Nashir Syam, M.Pd.I.
(Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Ketapang)

Lebih baru Lebih lama
.



.