Kyai Jema'ie: Tidak Perlu Ditanya Diri Ini NU atau Bukan


NU KETAPANG - Mengawali Tausiyahnya di Pantai Wisata Air Mata Permai, Sungai Awan Kanan, Kecamatan Muara Pawan, KH. Jema'ie Makmur mengatakan tidak perlunya menanyakan apakah dia NU atau bukan. Sebab, jika mereka sudah berqunut, usai shalat berwiridan, berzikir, berarti NU.


"Kita tidak bertanya apakah diri ini NU atau bukan, karena tidak perlu ditanyak. Kalau kita shalat pakai qunut, berwiridan, berzikir, berarti kita NU." ujarnya diacara pengajian bulanan yang dirangkai Harlah NU Ke-96 diselenggarakan MWC NU Kecamatan Muara Pawan, Ahad (6/2) pagi.


Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Hidayaturrahman Ketapang ini, kalau sudah melaksanakan tahlil atas kematian keluarganya pada hari pertama, kedua, ketiga dan tujuh hari. Kemudian dilanjutkan dua puluh lima hari dan empat puluh hari, berarti dia NU. Walaupun bukan pengurus NU.


"Kalau pengurus NU tidak banyak. Saya pernah jadi pengurus dua periode. Sekarang pun pengurus, tapi tidak lagi aktif di Tanfidziyah, saat ini dijajaran Syuriyah. Jadi, tidak harus bertanya lagi, saya ini siapa? kita adalah NU," jelas Kyai Jema'ie yang saat ini sebagai Wakil Rais Syuriyah PCNU Ketapang.


Dikatakan Ketua Tanfidziyah PCNU Ketapang dua periode ini (2009-2019), masyarakat muslim Kalimantan Barat khususnya Ketapang mayoritas adalah NU. Dimana-mana kalau ada orang yang meninggal akan dibacakan talqin.


"Ibu-ibu rela tidak meninggal kemudian ditinggalkan tanpa dibacakan talqin?" tanya beliau kepada para jamaah Muslimat NU. Sontak saja di jawab Muslimat NU "tidak!". "Kecuali kita kucing," timpal Kyai Jema'ie.


Oleh karena itu, menurut beliau, NU telah mengenali Aswaja (Ahlusunah Wal Jama'ah), dan paham itu untuk tetap dijaga terus menerus. "Maka kuatkan di kampung-kampung, belajar sifat dua puluh untuk dibangun kembali," pintanya.


"Alhamdulillah MWC NU hari adakan pengajian, insyallah tempat ini menjadi berkah. Dimana-mana kita harus meng-NU-kan termasuk pantai ini. Pantai ini indah dan teduh seiring dengan ditambah siraman rohani dan tuntunan agama, hingga hadirnya para Malaikat-malaikat. Allah akan membanggakan kita dihadapan Malaikatnya, dan mengampuni dosa-dosa kita," ujarnya.


Pengajian bulanan dihadiri Camat Muara Pawan, Kepala Desa Sungai Awan Kanan, Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Ketapang, jajaran pengurus MWC NU, Ketua PC Muslimat NU Ketapang bersama pengurus lainnya dan PAC Muslimat NU Muara Pawan. (anuk).


Lebih baru Lebih lama
.



.