Berlalunya Awan Kelabu di Harlah NU Ke-94


NU KETAPANG - Tanggal 31 Januari lalu tepat NU berusia 94 tahun, tinggal 6 tahun lagi NU berusia satu abad. Usia yang cukup tua bagi sebuah organisasi keagamaan yang ada di Nusantara. Tercatat ada beberapa ormas yang telah berusia tua di nusantara, yang pertama adalah Muhammadiyah dan yang kedua adalah Nahdhotul Ulama (NU).

Dua ormas keagamaan yang menjadi pilar dalam mengawal NKRI dan membentuk karakteristik bangsa indonesia.

Nahdhotul Ulama dalam usia 94 tahun cukup untuk menjadi saksi sejarah berdirinya bangsa indonesia dan pergulatan bangsa indonesia menuju era millenia. Akan tetapi Nu tetap setia mengawal, membimbing dan mengarahkan bangsa indonesia menuju cita cita Nasional untuk mencapai "gerbang ke emasan" bangsa yang merdeka, bersatu adil dan makmur seperti tercantum dalam preambule UUD 1945.

Tidak mudah dan tidak gampang kiprah NU dalam mengawal bangsa dan mewujudkan rahmat bagi alam semesta ini. Perjuangan yang penuh onak dan duri. Menguras tenaga, pikiran, emosi dan doa dalam setiap masa nya.

Cacian, fitnahan, berbagai macam intrik lawan politik dan ideologi NU selalu berusaha untuk menghambat, menggembosi atau menggagalkan cita cita NU dalam menebarkan ajaran aswaja serta membumisasikan rahmat semesta.

Akan tetapi hadangan, rintangan dan tantangan itu mampu dilalui NU dengan selamat berkat kesabaran, soliditas, militanisme, kegigihan dan istiqomahnya istighosah doa doa para ulama' NU beserta para jama'ahnya. Nu selamat dari perpecahan warna garis lurus, garis bengkok atau Nu rasa ormas lain. Bahkan sekarang NU jadi primadona dunia sebagai contoh ormas yang damai.

Di ibaratkan "Awan Kelabu" yang menghadang munculnya sinar matahari, perlahan lahan mulai tersapu awan kelabu itu dan berganti dengan cerah nya hari di harlah NU ke 94. Seperti perjuangan Rosulullah yang diabadikan Allah dalam surat Al insyiroh ayat 1-8 yang artinya: "Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhan mu lah hendaknya kamu berharap.

Di Harlah NU ke 94 ini, beberapa beban yang menghimpit dada NU mulai terangkat dengan rontoknya segala strategi ,tipu daya dari para lawan politik dan ideologi NU. Seperti firman Allah " bahwa setelah kesukaran pasti Allah memberi kemudahan".

Tapi ingat, perjuangan belum selesai. Seperti ayat di atas menyebutkan "apabila telah selesai dari selesai dari urusan, maka bersungguh sungguhlah untuk melanjutkan pada urusan yang lain" karena masih banyak tugas tugas dan tantangan yang harus di hadapi NU dimasa depan.

Dan jangan lupa tradisi NU yang di ajarkan oleh para sesepuh NU yaitu "Dan hanya pada Tuhan mu hendaklah engkau berharap" dengan banyak istighosah dan berdoa'.

Selamat Ulang Tahun ke 94 NU, semoga semakin dewasa dan mampu mengawal, NKRI, aswaja dan menebarkan rahmat bagi Alam semesta.

Penulis: Iman Setiadi (Wakil Katib PCNU Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat)

Lebih baru Lebih lama
.



.