NU KETAPANG - Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Sungai Melayu Rayak, Kabupaten Ketapang mengadakan Diklat Terpadu Dasar (DTD) Ansor dan Diklatsar (Pendidikan dan Latihan Dasar) Barisan Ansor Serba Guna (Banser) dan Detasemen Wanita Serbaguna (Denwatser).
Kegiatan DTD dan Diklatsar diadakan dibawah kendali dan pengawasaan Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Ketapang. Acara berlangsung dari tanggal 11 s.d 13 September 2020 bertempat di Pondok Pesantren Hidayatullah Muhajirin Sungai Melayu Rayak.
Baca juga:
Hadir Ketua PCNU Kabupaten Ketapang Drs. H. Satuki Huddin, M.Si., bersama Wakil Rais Syuriyah KH. Abdullah Al-Faqir, SE, didampingi Sekretaris Ust. H. Muhammad Zulkarnain, S.Ag. dan Wakil Ketua H. M. Syafi'ie Huddin, S.Ag. Turut hadir pula Wakil Ketua PW GP Ansor Kalimantan Barat Suryadi dan empat orang pelatih dari wilayah.
Acara pembukaan dihadiri juga Musytasyar PCNU Ketapang H. Farhan, SE, M.Si. Terlihat juga hadir Camat Sungai Melayu Rayak, Polsek, Kepala Desa Melayu Baru dan Ketua Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Sungai Melayu Rayak berserta jajaran.
Dilaporkan Ketua Panitia Samroji, Kegiatan DTD Ansor dan Diklatsar Banser dan Denwatser yang baru pertama kali diadakan di Sungai Melayu Rayak ini diikuti 40 peserta, terdiri 33 orang calon anggota Banser dan 7 orang calon Denwatser, yang berasal dari beberapa kecamatan di Kabupaten Ketapang.
Sementara Ketua PC GP Ansor Ketapang Abdul Ghofar, S.IP. mengingatkan bahwa tujuan masuk di Banser adalah untuk mengabdi di NU, menjaga para ulama-ulama NU dan bangsa ini dari berbagai usaha yang ingin merusak dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Ansor dan Banser harus bekerjasama menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, selalu melindungi para ulama, menjaga NKRI. Sebagai anggota baru harus memahami tugas Ansor dan Banser sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Organisasi, Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga Ansor." Jelas Ghofar.
Baca juga:
Wakil Ketua GP Ansor Kalbar Suryadi juga mengingatkan kepada seluruh Pimpinan Ansor dan Banser bahwa kedudukan pengurus Ansor dan anggota Banser adalah sebagai anak kandung dari NU. Dia mengajak untuk menata dan meluruskan niat selama tiga hari mengikuti kegiatan DTD dan Diklatsar.
Menurut Suryadi, bahwa menjadi Ansor dan anggota Banser diera digital benar-benar akan diuji kesabaran pengurus dan anggota. Pastinya bulian, fitnah dan nyinyiran akan terus dilakukan mereka yang tidak senang dengan NU. "Mari kita sama-sama jaga kekompakan seluruh kader dan senior Ansor dan Banser Kabupaten Ketapang." Pintanya.
"Kegiatan Diklatsar di Ketapang hari ini adalah kegiatan perdana di Kalimantan Barat. Pada masa pandemi Covid-19 memang kegiatatan yang dilaksanakan benar-benar harus mematuhi protokol kesehatan. Oleh karena itu saya meminta kepada seluruh peserta Diklatsar untuk tetap mematuhi aturan ini." Pungkas Suryadi. (anuk)