“Pengurus NU berkewajiban untuk mempertahankan
aqidah Aswaja, agar terciptanya konsep rahmatan lil ‘alamin sebagaimana yang
telah dibawa oleh baginda Rasulullah SAW.” Ungkapnya saat memberikan sambutan
pada acara pembentukan Pengurus Ranting NU Desa Tempurukan, Kecamatan Muara
Pawan, Senin (28/09) bertempat di Masjid Silaturrahmah Desa Tempurukan.
Baca juga:
Alasan kedua menurutnya adalah “Kenapa kita
harus ikut andil menjadi pengurus NU, karena jam’iyyah NU salah satu oragnisasi
Islam yang didirikan para ulama yang sanad keilmuannya tersambung kepada
Rasulullah SAW. baik dari bidang Ilmu mufassirnya, ilmu fiqihnya, ilmu hadisnya
dan disiplin ilmu yang lainnya.” Timpal Dosen STAI Al-Haudl Ketapang ini.
Selanjutnya alasan ketiga, adalah ikut
andil untuk mencegah pemahaman radikalisasi di kalangan masyarakat, terutama
kalangan anak-anak muda. Karena NU mempunyai tugas penting untuk mencegah dan
mematahkan gerakan-gerakan radikalisasi yang bisa memecah belahkan bangsa
melalui memberikan pemahaman-pemahaman yang sejuk tentang Islam, toleransi
dalam beragama sehingga tidak keluar dari konsep rahmatan lil ‘alamain.
Baca juga:
Kegiatan
pembentukan Pengurus Ranting NU malam itu disambut baik oleh tokoh masyarakat
Desa Tempurukan. Hal itu ditandai dengan antusias yang sangat tinggi dari tokoh
masyarakat untuk ikut serta dalam kepengurusan ranting NU di Desa
Tempurukan. Terpilih sebagai Ketua
Tanfdziyah Ranting adalah Iskandar dan Ust. Hairudin sebagai Rais Syuriyah.
Acara
pembentukan Pengurus Ranting NU dihadiri Kepala Desa Tempurukan. Sementara
Pengurus MWC NU Muara Pawan yang hadir, selain Ketua Tandfidziyah, juga hadir
Rais Syuriyah Ust. Husen, Wakil Khatib Ust. Heru Maualana, Sekretaris Sunardi, A.Ma, Wakil Seketaris
Suherman, S.Pd.I, dan Bendahara Ery Kurniawan, Amd.Kep. (anuk).