PCNU Ketapang : Polri Bukan Hanya Mitra, Tapi Bagian Mata Rantai NU


NU KETAPANG - Saat memberikan sambutan pada kunjungan Kapolres Ketapang, Jum'at (20/01/2023) Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ketapang H Satuki Huddin mengatakan, PCNU Ketapang ini sudah menjadi bagian dari Polres. Begitupula Polres juga menjadi bagian dari NU.


"Kenapa? karena kami disini mempunyai Visi Misi Islam Rahmatan Lil 'Alamin. Bagaimana kita menebarkan Islam itu dengan penuh kedamaian dan kesantunan. Membawa Islam itu dengan rahmah, penuh kasih sayang dan kecintaan sesama umat manusia," jelasnya.


Islam yang dimaksudkan menurut H. Satuki adalah baik itu intern umat beragama sesama Islam khusus sesama warga NU, atau juga dengan umat-umat yang lain, bahkan juga antara umat Islam dengan Pemerintah. 


Jadi menurutnya, menjadi prinsip bagi NU bagaimana bisa mengemban amanah ini, supaya betul-betul NU bisa diterima oleh semua pihak. Kehadiran NU memberikan berkah, memberikan kesejukan, kedamaian bagi semua umat. 


Kalau dikaitkan dengan pemerintah tidak perlu diragukan lagi, NU menjadi garda terdepan dalam rangka mendukung program-program Pemerintah. Karena itu menjadi hal yang penting program untuk kemaslahatan umat.


"Oleh karena itu kami menganggap bahwa Polri bukan hanya mitra, tapi menjadi bagian mata rantai dari Nahdlatul Ulama," tegas H. Satuki dihadapan Kapolres Ketapang AKBP. Laba Meliala, S.I.K., M.H. dan Kasat Binmas AKP. H. Sulardi serta jajaran pengurus NU dan Banom yang hadir saat itu.


Oleh karena itu Ketua PCNU berharap, kehadiran Kapolres baru bisa memberikan sebuah pencerahan, motivasi dorongan kepada Nahdlatul Ulama ke depannya. Bisa bersama-sama membangun Ketapang menjadi Ketapang yang damai, maju, sejahtera dan berkah.


Menurutnya, prinsip di dalam NU adalah amar makruf nahi mungkar. Mengajak orang untuk berbuat baik dan mencegah orang untuk tidak melakukan yang mungkar. Tetapi pendekatan yang digunakan adalah berpedoman kepada mengajak kepada jalan yang benar dengan yang bijak atau hikmah. Dengan memberikan nasihat yang baik dan mendiskusikan dengan yang baik pula. Sehingga tidak ada yang merasa disakiti.


Kedepannya menurut H. Satuki, NU dan Polri harus bersinergi dalam rangka untuk mengajak orang-orang berbuat kebaikan dan mencegah dari hal-hal yang mungkar. Ulama dan Umara harus bergandengan tangan. 


"Jadi kalau kami tugasnya dakwah bil lisan, memberikan nasihat-nasihat dengan cara yang baik, tetapi ketika melihat kemungkaran yang bertentangan dengan hukum atau norma-norma yang berlaku, terutama hukum positif, maka ini menjadi bagian dari tugas Polri." Pungkasnya. (anuk).


Lebih baru Lebih lama
.



.