Hadir di PCNU Ketapang, Dr. Syarif Membawa Pesan Ketum PBNU


NU KETAPANG - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Dr. H. Syarif, MA. adakan kunjungan silaturahmi ke Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Ketapang, Selasa (14/02/2023) malam.


Hadirnya Dr. Syarif diterima langsung Ketua PCNU Ketapang H. Satuki Huddin bersama Wakil Rais Syuriyah yakni KH. Abdullah Al-Faqir, Kyai Fakhruddin, Syekh Muhammad Abdul Quddus dan jajaran Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris tanfidziyah, ketua lembaga dan Banom.


Penyambutan kedatangan ketua PWNU Kalbar di sekretariat PCNU Ketapang sempat tak terduga oleh Dr. Syarif, pasalnya ia memperkirakan yang hadir malam tadi hanya orang-orang tertentu saja dan terbatas.


"Saya merasa bersyukur bisa bersilaturahmi bersama PCNU Ketapang sekaligus berterima kasih atas penyambutannya, yang sebelumnya saya perkirakan hanya pertemuan terbatas," ujarnya.


Kehadiran Dr. Syarif di Ketapang yang pertama kalinya sejak ia menjabat Ketua Tanfidziah PWNU Kalbar adalah dalam rangka urusan keluarga, yang kemudian ia sempatkan untuk bersilaturahmi kepada PCNU Ketapang.


Bahkan tuturnya, ia beberapa hari yang lalu sempat menghadiri penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.


"Kepulangan saya dari acara tersebut, saya tidak lagi pulang ke rumah di Pontianak, tapi transit di Bandara Supadio dan langsung menuju Ketapang," jelasnya.


Dihadapan jajaran PCNU Ketapang Dr. Syarif telah menyampaikan beberapa poin penting sebagai pesan Ketua Umum PBNU kepada seluruh jajaran pengurus NU diberbagai tingkatan.


"Jika saya membawa pesan dari PBNU sebagaimana kepulangan saya saat mengadakan pertemuan dengan Gus Yahya, maka pesan ini baru Ketapang pertama kali menerima. Karena saya belum mengadakan pertemuan di wilayah," katanya.


Secara detail Dr. Syarif telah membuka dan mengupas berbagai persoalan keumatan. Tidak ketinggalan juga tentang kemajuan NU yang sangat pesat dengan tidak juga mengesampingkan persoalan di intern organisasi. 


"Dengan pola dan system pembagian tugas yang telah diterapkan Ketua Umum PBNU saat ini, maka perangkat organisasi harus bergerak. Jajaran yang lebih rendah wajib melaporkan kegiatannya," tuturnya.


Bahkan menurut Rektor IAIN Pontianak ini, di jajaran Banom dalam melaksanakan program kerja atau apapun yang dilaksanakan harus dikoordinasikan dengan pengurus NU. Jika ditingkat cabang maka harus melapor kepada ketua PCNU. 


"Jangan berjalan masing-masing, tanpa ada koordinasi dengan ketua NU nya. Apapun yang dilakukan lembaga dan banom ketua NU harus mengetahui, jangan berjalan sendiri-sendiri," pintanya.


Sebelumnya Ketua Tanfidziah PCNU Ketapang H. Satuki Huddin menyambut baik dan berterima kasih atas kehadiran Ketua PWNU Kalbar untuk pertama kalinya ke PCNU Ketapang sejak terpilih di Konferensi Wilayah beberapa waktu yang lalu.


Pada kesempatan itu Ketua PCNU Ketapang selain mengucapkan selamat atas terpilihnya sebagai Ketua Tanfidziah PWNU Kalbar, juga melaporkan progres pembangunan gedung NU yang baru. Diamana menurutnya awal Maret ini gedung itu bisa diresmikan.


"Kami tetap berharap Ketua Umum PBNU bisa hadir dan meresmikan. Jika memang tidak bisa hadir paling tidak ada yang mewakili, asal dari PBNU. Dan saya juga mengundang Ketua PWNU Kalbar untuk bisa hadir dan memberikan sambutan di acara itu,".


Usai pertemuan malam tadi, Dr. Syarif berkesempatan meninjau langsung pembangunan gedung NU yang baru. Turut serta mendampingi ketua PCNU Ketapang dan jajaran wakil Rais Syuriyah. (anuk).


Lebih baru Lebih lama
.



.