Ketua PCNU Ketapang: Konfercab ke-13 PCNU Ketapang Akan Digelar Bulan Juli


NU KETAPANG - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ketapang Drs. H. Satuki Huddin, M.Si. mengatakan Konferensi Cabang PCNU menurut rencana akan digelar pada bulan Juli 2024. 


Hal itu ia katakan saat memberikan sambutan pada acara rutinan Lailatul Ijtima dan Istighosah yang diadakan pengurus Lembaga Dakwah NU Ketapang, di lantai 3 Gedung Bintang 9 NU Ketapang, Jum'at (19/01/2024) malam.


Menurut Satuki, kendati masa khidmat kepengurusan cabang NU Kabupaten Ketapang sebagaimana tercantum di SK PBNU berakhir pada bulan September, namun dirinya menginginkan penyelenggaraan konfercab akan dilaksanakan sebelum berakhirnya kepengurusan.


"Saya khawatir ketika nanti diadakan pada bulan September, diluar dugaan ada masalah, sebagaimana kepengurusan NU yang terjadi di tempat lain. Dan saya tidak menginginkan itu, jangan sampai ada masalah, lalu kemudian akan ditunjuk karteker," teganya.


Kekhawatiran muncul dari Ketua PCNU Ketapang itu, adalah ketika dibentuk karteker justru nanti adanya ketidaknyamanan, apalagi ada usaha tarik menarik dari berbagai kepentingan, terlebih lagi bersamaan dengan momentum politik di Ketapang.


"Saya minta kepada Sekretaris untuk segera membuat surat permohonan kepada PBNU agar mengeluarkan rekomendasi sehubungan penyelenggaraan konfercab. Kalau bisa bulan Januari sudah mengirim surat ke PBNU agar terjadwal lebih awal," pintanya.


Pada kesempatan itu juga, Ketua PCNU Ketapang mengutarakan, sebelum berakhir masa kepengurusannya, pihaknya berencana akan mengadakan kembali Pendidikan Dasar - Pendidikan Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) Angkatan ke-2.


Kegiatan berikutnya adalah bakal diadakannya Workshop Manajemen Pengelolaan Masjid, yang sasarannya adalah masjid-masjid yang didirikan dan dikelola oleh warga NU di Kabupaten Ketapang.


Menurut Satuki, Workshop ini menjadi penting untuk diadakan, yakni untuk menyelamatkan masjid-masjid yang notabenenya menganut paham ahlussunah wal jama'ah (Aswaja). "Pengurusnya akan kita undang untuk diberikan pencerahan, termasuk bagaimana mengelola masjid dan memakmurkannya," jelasnya.


Dikatakan Ketua PCNU, Jangan sampai terjadi, dimana warga NU yang susah-susah membangun masjid, malah yang memakmurkan dan yang mengurus masjid adalah orang-orang yang tidak sealiran dengan paham NU atau bukan berpaham ahlussunah wal jama'ah an-nahdliyah.


"Karena ada masjid yang kecolongan mengundang bahkan menunjuk khatib dari golongan mereka yang bisanya hanya memprovokasi untuk membenci dan anti pemerintah. Bicaranya hanya berkisar soal khilafah saja dan membid'ahlan ajaran warga NU. Kita jangan sampai kecolongan," tegas Satuki (anuk).

Lebih baru Lebih lama
.



.