Haul Kyai Maksum ke-16, Kyai Faisol Mengisahkan Tareqah An Naqsabandiyah Hadir di Ketapang


NU KETAPANG - Haul ke-16 KH. Maksum Mahfudz diisi dengan pembacaan surat Yasin, tahlill dan tausiyah agama. Acara ini dilaksanakan hari Selasa malam (14/7) ba'da Maghrib di kediaman Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ketapang putra almarhum, KH. Moh. Faisol Maksum, beralamat di jalan Gatot Subroto Paya Kumang, Delta Pawan, Ketapang.

Tampak hadir sejumlah jajaran pengurus harian dan lembaga PCNU Kabupaten Ketapang, antara lain H. Satuki Huddin, KH. Jema'ie Makmur, KH. Abdullah Al-Faqir, Edy Sujarwo, H. Samin Lasio, Herisas, Ust. H. Arifinsyah, Ust. Surya Abdillah, dan pengurus lainnya. Hadir juga Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang H. Farhan, SE., M.Si. dan seluruh jamaah Tareqah An Naqsabandiyah Ketapang.

Dalam sambutannya, KH. Moh. Faisol Maksum mengucapkan terima kasih kepada undangan atas kehadirannya. Ucapan yang sama juga disampaikan kepada Pengurus Jam'iyah Thariqah Al Muktabarah Al Naqsabandiyah Kabupaten Ketapang yang telah menyelenggarakan acara Haul-16 KH. Maksum Mahfudz.

Baca juga:

"Tareqah An Naqsabandiyah tidak bisa dipisahkan dengan Nahdlatul Ulama. Apalagi jama'ah yang tergabung dalam Thariqah ini adalah semuanya warga NU." Kata Kyai Faisol Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ketapang.

Diceritakan Kyai Faisol, bahwa Thariqah Al Muktabarah Al Naqsabandiyah pertama kali hadir di Kabupaten Ketapang di bawa oleh kakeknya KH. Mahfudz setelah mendapatkan restu dari Syaichona KH. Fathul Bari Ismail RA. di Peniraman, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Kyai Fathul Bari adalah perintis pertama yang mengajarkan Thariqah An Naqsabandiyah di Kalimantan Barat. Beliau adalah salah satu murid dari Syaikhona KH. Muhammad Khalil Bangkalan. Kiyai Fathul Bari berasal dari sebuah desa yang bernama Ombul Kabupaten Sampang, Jawa Timur.. Makamnya sekarang berada di samping Masjid Babussalam Peniraman, Mempawah.

"Setelah KH. Mahfudz meninggal, kemudian dakwahnya dilanjutkan abah saya selaku mursyid, KH. Maksum Mahfudz, sampai beliau meninggal di Kota Suci Mekkah, ketika menunaikan ibadah haji pada tahun 2004." Jelas Kyai Faisol.

KH. Maksum Mahfudz meninggal pada hari Kamis (malam Jum'at) tanggal 15 Januari 2004 M. bertepatan 23 Dzulqa'dah 1424 H. pukul 23.00 Waktu Arab Saudi, disaat beliau sedang melaksanakan Sa'i terakhir ketujuh usai Tawaf Qudum.

Almarhum berada di tanah suci Mekkah guna melaksanakan ibadah haji sekaligus sebagai pembimbing ibadah haji jama'ah asal Kabupaten Ketapang yang berada di bawah bimbingannya. Jenazah beliau dimakamkan di komplek pemakaman Soraya Makkah.

Kendati suasana diacara itu dalam keadaan hujan deras, namun tidak menyurutkan ratusan jama'ah untuk hadir di haul yang diadakan setiap tahun ini, khususnya para jama'ah Tareqah An Naqsabandiyah di Ketapang yang berguru langsung kepada almarhum KH. Maksum Mahfudz. Acara Haul ditutup dengan pembacaan do'a usai penyampaian Tausiyah oleh Syekh Samir dari Belanda. (anuk).

Lebih baru Lebih lama
.



.